Vibrasi Diri: Bahasa Komunikasi Energi yang Mempengaruhi Kehidupan Kita
Setiap hari kita berinteraksi dengan banyak orang. Tanpa sadar, kita berinteraksi dengan mereka tidak hanya secara fisik dan tidak hanya berkomunikasi secara verbal, tapi ada hal lain yang mampu kita tangkap namun sulit kita jelaskan.
Kita bisa merasakan sesuatu yang berbeda ketika kita duduk di samping orang lain. Kadang kita merasa nyaman, kadang juga entah karena apa ketika kita duduk di samping orang yang mungkin nggak kita kenal, kita merasa nggak nyaman dan ingin segera pergi.
Sementara itu, kadang kita baru saja bertemu dengan orang yang mungkin baru kita kenal selama satu jam, tapi seolah-olah kita sudah mengenal dia sangat lama, seolah-olah dia bagian dari hidup kita, padahal faktanya kita baru kenal.
Fenomena unik yang bisa kita rasakan ketika kita merasa nyaman atau tidak, merasa seolah-olah sudah bertemu lama atau mungkin menjadi bagian dari hidup kita, inilah yang kemudian kita kenal sebagai vibrasi diri.
Setiap orang memancarkan vibrasi, dan vibrasi itu kita tangkap. Ketika orang-orang memancarkan vibrasi yang sangat positif, kita pun ikut merasakannya. Sementara ketika sebaliknya, kita juga akan merasakan ketidaknyamanan itu.
![]() |
| Foto: freepik |
Ketika seorang ibu diselimuti dengan perasaan yang sangat kalut dengan rasa takut dan khawatir, perasaan ketakutan itu ditangkap oleh sang anak, oleh sang buah hati.
Maka, mereka punya potensi mengekspresikan ketidaknyamanannya dengan menangis atau rewel. Inilah proses interaksi yang terjadi antara kita dengan orang lain lewat vibrasi diri.
Vibrasi adalah getaran diri yang kita pancarkan, vibrasi adalah energi yang kita keluarkan yang kemudian mampu ditangkap oleh semesta. Vibrasi biasanya tercermin dari kondisi emosi kita.
Ketika emosi kita sedang baik, kita sedang memancarkan vibrasi positif. Namun ketika emosi kita sedang buruk atau kalut, maka kita sedang memancarkan vibrasi negatif.
Kadang kita menyebut vibrasi juga dengan hawa. Ada rasa yang kita tangkap dari apa yang ada di sekitar kita.
Kita bisa merasa nyaman, kita bisa merasa tidak nyaman, kita bisa merasa takut tanpa alasan yang jelas, tapi kita juga tiba-tiba merasa penuh semangat ketika masuk ke sebuah ruangan, ketika bertemu dengan sahabat, atau ketika ingin melakukan sesuatu. Itulah seni dan uniknya sebuah vibrasi dalam diri kita.
Karena vibrasi menjadi bahasa yang kita komunikasikan dan kita tangkap di luar pancaindra kita, maka vibrasi diri kita dan vibrasi orang lain menghasilkan tindakan, pikiran, dan spontanitas yang berbeda.
Kadang kita melakukan sesuatu yang kita sendiri juga nggak ngerti kenapa. Itulah salah satu kekuatan yang sangat besar yang lahir dari vibrasi yang ada pada diri kita.
Vibrasi juga punya pengaruh besar terhadap uang kita. Orang yang lagi stres atau galau biasanya uangnya juga lagi seret.
Coba deh kita ingat, kalau kita lagi stres, apa yang kita lakukan? Makan. Kalau kita stres, apa yang kita lakukan? Jalan-jalan. Kalau kita lagi stres, apa yang kita lakukan? Nonton atau melakukan berbagai bentuk aktivitas lain.
Pada akhirnya, semakin kita sering stres, semakin besar uang yang kita keluarkan. Maka di titik ini, vibrasi negatif yang terpancar punya potensi mempertinggi, mempercepat akselerasi pengeluaran uang kita. Pengeluaran kita bisa lebih tinggi pada saat kita ada dalam vibrasi negatif.
Bagaimana dengan income? Bagaimana dengan uang yang datang? Apakah vibrasi berpengaruh besar terhadap uang yang kita terima? Tentu saja iya.
Ketika kita merasa takut, tertekan, merasa ragu, atau dalam kondisi marah, maka pada saat itu kita sedang ada dalam vibrasi negatif.
Pertanyaannya, bisakah kita produktif dalam situasi yang tidak menyenangkan itu? Tentu saja tidak. Ketika kita tidak bisa produktif, kreativitas kita juga tidak baik. Terus bagaimana kita bisa bekerja dengan baik?
Ketika kita lagi menghadapi masalah dan harus mengambil keputusan, bisakah kita mengambil keputusan dengan jernih ketika kita sedang emosi? Bisakah kita mengambil keputusan dengan sangat tepat ketika kita terjebak dalam rasa takut?
Padahal setiap keputusan yang kita ambil itu pasti berpengaruh terhadap potensi income kita. Satu lagi, setiap vibrasi yang kita pancarkan itu akan mempengaruhi sikap orang lain terhadap kita.
Contohnya begini: Apakah kamu bisa nyaman bekerja sama dengan orang yang sedang dalam kondisi penuh kemarahan, penuh kebencian?
Apakah kamu akan merasa nyaman bekerja dengan orang yang penuh dengan rasa ragu? Apakah kamu akan bisa melakukan pekerjaan dengan baik jika harus bekerja dengan orang yang penakut?
Saya yakin kalian sepakat bahwa kita nggak akan pernah bisa merasa nyaman ketika bekerja di samping orang yang sedang marah, ragu, takut, atau terjebak dalam kesedihan yang sangat mendalam.
Ini juga berlaku jika kita yang memancarkannya. Orang-orang di sekitar kita juga punya potensi untuk bersikap dan merespon dengan tidak baik karena mereka juga tidak nyaman dengan apa yang kita pancarkan.
Maka di titik ini, memancarkan vibrasi positif itu sangat-sangat penting karena vibrasi ini akan ditangkap oleh orang-orang di sekitar kita, ditangkap oleh alam semesta, dan pada akhirnya semua akan kembali pada kita.
Vibrasi yang positif akan menghasilkan kreativitas yang lebih baik, akan menghasilkan kejernihan pikiran sehingga kita bisa mengambil keputusan tindakan dengan jauh lebih baik.
Vibrasi yang positif akan membawa rasa bahagia, akan memancarkan rasa percaya diri, juga akan mendorong kesehatan baik mental maupun fisik.
Maka di titik ini, pancarkanlah vibrasi positif karena ini menjadi bagian penting buat kita, untuk membuat kita merasa lebih baik, lebih bahagia, dan lebih nyaman.
