Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali Ciri-ciri Saham Gorengan, Investor Pemula Wajib Tau Ini Biar Ngga Boncos

Saham adalah instrumen investasi yang dapat dikatakan paling populer saat ini. Lantas, bagaimana dengan istilah saham gorengan? Di dengar dari namanya cukup unik karena seperti menunjukkan sebuah makanan. Saham gorengan adalah saham yang perubahan harganya terlalu volatil karena dimainkan oleh pelaku pasar, yakni bandar saham. Oleh karenanya, risiko berinvestasi di saham ini begitu tinggi. Supaya kamu bisa menghindarinya, kamu harus tahu apa saja ciri-ciri dari saham gorengan ini.


Pengertian Saham Gorengan

Berdasarkan teorinya, harga saham akan bergerak terhadap informasi serta kinerja dari perusahaan tersebut. Saat ada informasi bahwa harga komoditas A akan naik, umumnya investor akan melakukan pembelian saham tersebut serta mendorong harga saham-saham komoditas A naik dalam tingkat yang wajar. 

Tetapi, jika tidak ada informasi sama sekali terkait kinerja perusahaan tersebut, maka harga saham akan bergerak datar. Apabila, ada perubahan harga yang tidak wajar, maka harus dicurigai bahwa itu merupakan ulah dari bandar yang melakukan penggorengan saham.


Jadi bisa disimpulkan bahwa saham gorengan merupakan saham yang kenaikan serta penurunan harganya dimainkan oleh bandar untuk menarik investor lain dalam melakukan pembelian karena saham yang digoreng ini umumnya sudah tidak menarik lagi di pasar saham. Lalu seperti apa ciri-ciri saham gorengan ketika dipromosikan oleh bandar?

Bandar umumnya akan melempar rumor di bursa. Misalnya, sebelum dimulainya jam bursa buka, bandar akan memberikan rumor bahwa perusahaan A akan diambil alih oleh investor asing, sehingga harga saham akan naik drastis. Kemudian, bandar akan membuat permintaan palsu, setelahnya banyak investor yang tertarik dengan saham tersebut dan akhirnya harga naik sedikit demi sedikit.


Ciri-ciri Saham Gorengan

Mengingat bahwa saham gorengan ini cukup berbahaya dan berisiko, maka kamu harus mengenali ciri-ciri dari saham gorengan ini untuk menghindarinya. Contoh karakteristik dari saham gorengan yaitu kapitalisasi pasar yang kecil, volume harian tidak umum, volatilitas harga tidak beraturan, masuk ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA), serta dikendalikan oleh emiten baru, dan harga saham tinggi padahal perusahaan sedang merugi.


1. Kapitalisasi Pasar Kecil

Saham gorengan merupakan saham yang harganya dapat dimainkan oleh para bandar. Sehingga, kapitalisasi pasar saham gorengan itu kecil atau berada di luar lapisan saham blue chip. Mengapa hanya di luar lapisan saham blue chip? Ini karena untuk mengendalikan harga saham blue chip itu sulit, membutuhkan modal investasi yang sangat besar, sehingga para bandar lebih memilih untuk mengendalikan harga saham di luar lapisan saham blue chip karena modalnya cenderung lebih kecil.

2. Volume Harian Tidak Umum

Ciri-ciri saham gorengan yang kedua yaitu volume harian yang tidak wajar. Sebagai investor, kamu perlu menganalisa volume transaksi dari saham yang diinginkan. Dan memerhatikan pola volume hariannya. Saat volume harian tiba-tiba naik drastis, maka kamu harus curiga bahwa saham tersebut sedang dimainkan oleh para bandar dan saat mereka berhasil menarik banyak investor baru, mereka akan langsung menjual saham mereka sekaligus. Pada akhirnya, investor baru ini akan mengalami yang namanya “nyangkut”.

3. Volatilitas Harga Tak Beraturan

Volatilitas saham adalah standar deviasi yang dihitung tahunan, sering digunakan untuk mengukur saham pada tahun berikutnya. Jika volatilitasnya tinggi, berarti berpotensi mengalami kenaikan harga, dan sebaliknya. Cara memperkirakan volatilitas saham dapat dilihat dari data perdagangan dan data historisnya. Tapi kamu patut curiga jika melihat adanya volatilitas harga yang tidak beraturan karena hal tersebut dapat mengindikasikan saham gorengan.

4. Masuk Daftar Unusual Market Activity (UMA)

Saham-saham yang ada di Indonesia saat ini akan diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila BEI menemukan adanya pergerakan saham yang tidak wajar, seperti kenaikan harga yang drastis selama lebih dari dua hari, maka BEI akan mengawasi dengan ketat saham tersebut. Kamu juga bisa melihat saham mencurigakan melalui UMA. Apabila emiten yang kamu incar masuk dalam radar UMA, maka itu dapat dijadikan sebagai alarm peringatan.

5. Dikendalikan oleh Emiten Baru

Ciri-ciri saham gorengan selanjutnya yaitu dikendalikan oleh emiten baru. Kamu harus curiga jika ada emiten baru, yang berkemungkinan emiten tersebut merupakan saham gorengan lantaran harganya masih terlalu murah. Bahkan, meski sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, kamu tidak akan pernah mengetahui bagaimana kinerja perusahaan tersebut di masa mendatang. Jika kamu tetap tertarik karena harganya yang murah, maka belilah sedikit demi sedikit saja, jangan sampai sekaligus.

6. Harga Saham Tinggi Meskipun Perusahaan Merugi

Ciri saham gorengan yang terakhir yakni harganya yang tinggi padahal perusahaan sedang mengalami kerugian. Sebenarnya ini masuk ke dalam manipulasi atau jebakan supaya investor tetap mau berinvestasi pada saham perusahaan tersebut. Dipikir pakai logika saja, investor mana yang ingin berinvestasi pada emiten dengan kinerja buruk? Pasti tidak ada kan. Oleh karenanya, kamu perlu memantau posisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.