Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Motivasi Sukses, Memahami Pola Sukses Dalam Hidup

Perjalanan membangun kesuksesan adalah sebuah perjalanan yang sangat unik, sebuah perjalanan yang setiap orang punya ceritanya masing-masing dan tidak ada kisah sukses yang sama persis karena memang kisah kita selalu berbeda.

Namun pola perjalanan orang-orang sukses selalu sama walau mungkin ceritanya beda. 

Tapi jika kita mampu mencermatinya dan kita mampu menemukan polanya, selalu saja mereka melalui satu pola yang sangat unik, pola itu bernama "keterasingan".

Jika kamu belum ditinggalkan, belum terasing, belum merasa sendiri dalam perjalananmu membangun kesuksesan, maka sebenarnya perjalananmu menuju sukses itu belum benar-benar sampai.

Pada fase tertentu, kamu akan sendiri, kamu akan kehilangan teman, kamu akan dianggap aneh bahkan mungkin kamu akan dibenci.

Kamu akan dikucilkan, bahkan mungkin kamu akan diasingkan, dalam arti sebenarnya ataupun arti yang berbeda.

Motivasi Sukses, Memahami Pola Sukses Dalam Hidup
Foto: freepik

Ini mirip sebuah perjalanan mendaki gunung. Ketika kita ingin mendaki sebuah gunung, biasanya kita akan ramai-ramai bertemu banyak orang.

Kemudian saat kita berada di fase persiapan ini banyak orang bergabung. Namun ketika kita berangkat, beberapa orang mungkin tidak bisa ikut dengan berbagai alasan.

Kita pun mulai melakukan perjalanan. Awalnya semua baik-baik saja. 1, 2, 3 orang mulai merasa kelelahan dan mereka memilih untuk berkata, "Oke saya stop di sini."

Sebagian dari kalian masih terus berlanjut sampai akhirnya ketika kamu sampai di puncak, hanya segelintir orang yang ada di atas sana.

Bahkan bisa jadi mungkin kamu hanya berjalan sendiri karena sebagian dari teman-temanmu memilih untuk berhenti.

Baca juga: Rahasia Kaya Dari Nol, Temukan Solusi Untuk Setiap Masalah!

Kenapa kita harus melalui pola keterasingan ini?

Ketika kamu memilih menapaki jalan suksesmu, itu semua berawal dari visi, dari tujuan, dari mimpimu. Sementara tidak semua orang paham dengan tujuan dan mimpi itu.

Mungkin kamu bersahabat dengan 10 orang, tapi belum tentu 10 orang itu benar-benar paham dengan apa yang kamu perjuangkan.

Sebagian dari mereka hanya mengikuti apa yang kamu lakukan dan sebagian dari yang lain mungkin meninggalkan kamu.

Ketika kamu mulai memperjuangkan visi itu, maka kamu mulai menghadapi kesulitan dan mulai menghadapi rintangan.

Sebagian dari orang-orang yang mungkin punya komitmen untuk membangun visi yang sama itu mulai menyerah. Mereka pun akan meninggalkan kamu.

Akhirnya kamu benar-benar berjalan sendiri. Kamu seperti orang aneh, pikiranmu tidak bisa dipahami oleh orang lain, begitu juga dengan tindakanmu.

Tapi ketika kamu memilih untuk terus berjalan dan melakukan semuanya, percayalah perjalananmu sebentar lagi akan sampai.

Banyak tindakan, banyak keputusan, banyak pemikiran yang mungkin disalahpahami oleh sebagian orang-orang di sekitarmu.

Itu karena memang kamu melihat dengan sudut pandang berbeda, sementara mereka melihat dengan sudut pandang yang digunakan oleh orang-orang pada umumnya.

Sebagian orang melihat nyinyir kepadamu, sebagian yang lainnya melihat dengan penuh remeh-temeh, sampai akhirnya sebagian yang lain mengolok-olok perjalanan kita dan kita akan terasing.

Di titik ini bersyukurlah karena perjalananmu sebentar lagi akan sampai, karena tujuanmu sebentar lagi akan tercapai.

Namun jika selama ini kamu belum melalui fase ini maka bersabarlah, mungkin perjalananmu belum lengkap.

Mungkin kalian bertanya apakah semua orang yang akan berproses membangun kesuksesan pasti akan melalui fase keterasingan ini? Mari kita melihat sejarah.

Kita ada Soekarno, sosok pahlawan yang luar biasa yang penuh semangat memperjuangkan impiannya. Tapi beliau pun pernah mengalami fase dibenci dan fase dianggap sebagai ancaman.

Begitu juga dengan Jenderal Sudirman yang memilih menepi ke hutan, memimpin gerilya untuk memperjuangkan keyakinan dan memperjuangkan kemerdekaan.

Bahkan manusia terbaik, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, juga mengalami pengasingan ini dan terpaksa diusir dari kaumnya.

Ini adalah bukti bahwa keterasingan, kesendirian, kesepian ini bagian dari sebuah proses untuk membangun sukses.

Atau mungkin coba kamu lihat orang-orang yang mungkin kamu anggap hari ini telah meraih kesuksesan dan tanyakan pada mereka.

Apakah mereka pernah mengalami fase keterasingan, fase sendirian, fase terkesan diremehkan, diusir bahkan tidak dihargai, dan fase ini akan selesai ketika kita meraih kesuksesan itu.

Baca juga: Inilah Cara Kaya Yang Tak Pernah Diajarkan Di Sekolah

Ketika semua orang mengakui kita dan semua melihat bahwa kita telah berhasil, di titik itu banyak orang akan datang, banyak orang akan memuji dan memuja kita seolah-olah kita pahlawan. Padahal selama ini mereka meremehkan, selama ini mereka mengucilkan kita.

Semua itu terjadi karena memang mereka tidak melihat apa yang kita lihat, mereka tidak mengerti apa yang kita pahami dan mereka tidak paham apa yang kita yakini.

Visi besar yang kita perjuangkan ini tidak terlihat jelas oleh mereka. Jadi wajar jika mereka tidak peduli pada kita.

Bersabarlah jika hari ini sebagian dari kalian mengalaminya, merasa sendiri, merasa berjuang tanpa ada yang mendukung, merasa tersakiti, merasa terusir dan merasa diasingkan.

Yakinlah hanya visi yang kuat, hanya usaha yang sungguh-sungguh yang mampu membuat kita melalui masa sulit ini.

Ini adalah fase mendekati sukses dari ujung perjalanan panjang kita. Jika kamu mengalaminya, bersyukurlah sebentar lagi perjalananmu akan segera sampai.