Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kaya Bukan Karena Takut Miskin, Ciptakan Kelimpahan dengan Keinginan Positif dan Imajinasi Kuat

Setiap orang pasti punya keinginan untuk kaya, tapi pertanyaannya sebenarnya yang membuat banyak orang itu ingin kaya apakah karena mereka ingin benar-benar kaya atau karena mereka takut dengan kemiskinan, atau mungkin mereka bosan dengan kemiskinan?

Jika kamu ingin kaya karena kamu takut dengan kemiskinan, kamu punya potensi sulit untuk menjadi kaya. 

Tapi jika kamu ingin kaya dan benar-benar ingin menjadi kaya, maka fokuslah pada kenikmatan dan kenyamanan yang kita dapatkan ketika semua keinginan itu terwujud.

Begini, antara keinginan dan ketakutan itu punya dua energi yang sama besarnya. Ada kalanya keinginan yang muncul dari dalam hati kita didorong oleh ketakutan yang sangat besar dan akhirnya menjelma menjadi satu keinginan lain. Termasuk di dalamnya ketika kita ingin kaya. 

Banyak orang ingin kaya itu karena bosan miskin, banyak orang ingin kaya itu karena takut miskin. =

Banyak orang bekerja mencari banyak uang karena dia membayangkan, "kalau saya tidak bekerja hidup saya itu akan menderita karena akan ada berbagai kesulitan yang akan saya hadapi akibat saya tidak punya uang".

Jika itu yang ada dalam pikiran kita, sebenarnya yang mendorong keinginan kita untuk kaya itu bukan karena kita ingin menikmati apa yang kita dapat, tapi karena kita didorong oleh ketakutan akan kemiskinan, ketakutan akan kesulitan.

Kaya Bukan Karena Takut Miskin, Ciptakan Kelimpahan dengan Keinginan Positif dan Imajinasi Kuat
Foto: freepik

Memang benar di mulut kita mengatakan saya ingin kaya, tapi di dalam hati vibrasi yang terpancar adalah saya takut miskin. Saya takut kekurangan, saya takut menderita.

Ketakutan kita jauh lebih besar jika dibandingkan dengan keinginan kita untuk menjadi kaya. 

Bisa jadi yang menghambat hidup kita, yang menghambat pencapaian kita itu adalah rasa takut yang terlalu besar itu yang dibungkus oleh keinginan seolah-olah kita ingin kaya, seolah-olah kita ingin sukses.

Ketika yang paling mendorong kita adalah rasa takut akan kesulitan, rasa takut akan kemiskinan, rasa takut akan kegagalan, rasa takut akan penderitaan, maka ketika kita berbuat sesuatu kita itu membayangkan tidak enaknya.

Membayangkan tidak nyamannya, membayangkan ketidaknyamanan yang muncul akibat kondisi yang sangat tidak kita harapkan itu. Tanpa sadar kita bervisualisasi dan mengimajinasikan.

Suka atau tidak, proses imajinasi itulah yang justru akan memanifestasikan realitas dalam hidup kita. Tanpa sadar kita sedang menarik berbagai kesulitan itu.

Dalam imajinasi, dalam visualisasi ketakutan-ketakutan yang muncul dalam diri kita sehingga tindakan kita memang ingin menjadi kaya, usaha kita memang ingin menjadi sukses, tapi adakalanya yang banyak terjadi justru kesulitan dan kegagalan yang menjelma dalam hidup kita.

Karena tanpa kita sadari yang kita tarik dalam hidup kita lewat imajinasi ketakutan, lewat imajinasi kecemasan. Ketakutan akan kegagalan, kecemasan untuk menjadi miskin. Usahanya memang ingin menjadi kaya tapi vibrasinya adalah karena takut miskin.


Jadi, kalau memang kamu ingin menjadi kaya, kalau memang kamu ingin menjadi sukses, selaraskan vibrasimu. Jangan kamu ingin menjadi kaya karena takut miskin, jangan ingin menjadi kaya karena takut gagal.

Gimana cara menyelaraskannya? Bayangkan kalau kamu bisa kaya, kalau kamu bisa sukses, kalau kamu bisa dapat uang, betapa nyamannya hidupmu.

Bayangkan ketika kamu punya penghasilan 100 juta Rupiah per bulan, kamu bisa membantu banyak orang atau ketika ada tetangga sakit, kamu bisa membantunya.

Kamu bayangkan ketika kamu bisa sukses, kamu bisa mendapatkan kenyamanan, punya rumah yang bagus, kemudian bisa membantu banyak orang, bisa menyenangkan orang tua, bisa membantu orang-orang di sekitar kita.

Jadi bangun imajinasi positif akan keinginan kita, bayangkan situasi ideal itu ketika terwujud justru kebahagiaan dan kesenangan yang kita dapatkan.

Pendek kata, selaraskan antara vibrasimu dengan keinginanmu, selaraskan antara tujuanmu dengan kekuatan tersembunyi dari imajinasi yang kamu bangun, jangan berkebalikan.

Jika kita tidak mampu menyelaraskan antara vibrasi dan keinginan kita, maka sebenarnya hambatan terbesar itu muncul dari kita, hambatan terbesar itu muncul dari imajinasi kita.

Tanpa sadar, realita-realita negatif yang menjadi penghalang perjalanan kita itu kita sendiri yang menciptakannya lewat imajinasi ketakutan-ketakutan kita.

Mulai sekarang, yuk tata ulang, perbaiki vibrasi dan imajinasi kita. Jika kita ingin kaya maka bukan karena kita takut miskin, tapi karena memang kita ingin menikmatinya, karena kita ingin memberi sesuatu yang bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita.