Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Trading dan Investasi

Tidak sedikit masyarakat seringkali mengartikan istilah trading dan investasi  sebagai hal yang sama, dan itu tidak bisa dipunkiri. Secara mendasar, keduanya adalah aktivitas jual-beli efek, khususnya saham di pasar modal, tetapi terdapat perbedaan trading serta investasi yang perlu kamu ketahui.


Sebelum membahasnya lebih jauh, kita harus tahu perbedaan kedua makna tersebut. Investasi bisa kita artikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh tujuan di masa mendatang hingga menambah jumlah kekayaan dalam jangka panjang tertentu. Sedangkan trading merupakan kegiatan jual-beli sekuritas seperti saham yang tujuannya untuk memperoleh keuntungan dalam waktu cepat. 


Selain dari perbedaan pada makna, penyebutan untuk pelaku dari kedua kegiatan tersebut juga berbeda, pelaku investasi disebut investor dan trading adalah trader. Pada artikel dibawah ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai Trading dan Investasi!


Perbedaan Trading dan Investasi

Perbedaan dari keduanya tidak sebatas pada makna serta nama pelakunya saja. Secara umum, perbedaan antara trading dan investasi terbagi menjadi enam, yakni mulai dari tujuan, pengambilan keputusan,  risiko, profil pelaku, keuntungan, dan juga elemen pelindung yang mereka dapatkan.


1. Tujuan

Sesuatu yang menjadi pembeda paling dasar dari aktivitas investasi dan trading adalah tujuannya. Seperti yang telah kami bahas pada paragraf sebelumnya, investasi adalah salah satu cara bagi seseorang untuk mewujudkan tujuan keuangan untuk masa mendatang. 


Tentu ini berbeda dengan para trader yang mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Seorang investor mempunyai tujuan menambah kekayaan maupun asetnya di masa mendatang akan menginvestasikan uangnya di instrumen saham blue chip, reksadana, properti, emas dsb. Sedangkan trader mempunyai kecenderungan untuk memegang kepemilikan sahamnya dalam waktu singkat.


2. Pengambilan Keputusan

Perbedaan trading dengan investasi yang kedua yakni dari segi pengambilan keputusannya. Untuk seorang trader, mereka wajib mempunyai kemampuan analisis saham yang mumpuni agar tidak salah beli. Selain itu, mereka juga harus pintar membaca tren pasar hingga sentimen yang mempengaruhi harga di pasar.


Tidak sedikit dari para trader yang meraup keuntungan besar dari saham-saham gorengan. Kemampuan mereka untuk membaca tren saham sangat membantu dalam memperoleh keuntungan. Mereka sudah mengetahui momentum terbaik untuk beli dan jual kepemilikan asetnya.


Sementara itu, fluktuasi pasar tidak memberi banyak dampak, terlebih untuk investor yang menerapkan strategi dolar cost averaging. Strategi dolar cost averaging memungkinkan seseorang dalam berinvestasi secara rutin tanpa peduli naik-turunnya harga suatu aset di pasar.


3. Risiko

Perbedaan investasi dan trading ketiga yang juga harus kamu ketahui adalah dari tingkat risikonya. Semua instrumen pada dasarnya mempunyai keuntungan dan risikonya tersendiri. Walaupun begitu, aktivitas trading saham memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan berinvestasi.


Melakukan investasi, khususnya pada instrumen saham ataupun reksadana saham akan memberikan potensi keuntungan besar pada jangka panjang, namun pada jangka pendek imbal hasilnya memang rendah. Tingkat risiko kerugian yang akan di tanggung cukup beragam, tergantung produk investasinya.


Sedangkan trading cukup berisiko, ini karena bergantung pada fluktuasi harga (naik atau turunnya) harga saham di bursa. Walaupun begitu, jika kamu sudah cukup berpengalaman dan memiliki kemampuan analisis yang baik, cara ini dapat memberikan keuntungan besar hanya pada waktu singkat. Aktivitas ini tidak cocok dilakukan oleh pemula, lantaran risiko kerugiannya sangat tinggi.


4. Profil Risiko

Profil risiko merupakan indikator untuk mengetahui tingkat toleransi investor pada risiko investasi. Sederhannya, karakter seseorang untuk menghadapi sebuah risiko menentukan juga bagaimana mereka merencanakan keuangan dan melakukan penanaman modal. 


Prinsip dasar investasi, high risk, high return. Semakin besar risikonya, makin besar juga potensi imbal hasil yang akan kamu dapatkan. Maka dari itu, penting untuk kamu dalam mengenali profil risiko terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.


5. Keuntungan

Perbedaan trading dan investasi berikutnya adalah dari segi keuntungan yang didapatkan. Sekedar contoh, ketika berinvestasi pada saham, investor akan memperoleh beberapa keuntungan misalnya seperti bonus, capital gain, dividen, dan juga stock split.


Sedangkan dalam trading, keuntungan yang diperoleh hanya bersumber dari selisih harga beli dan jual suatu saham saja. Capital gain dapat di peroleh apabila trader pandai mengamati pergerakan harga di pasar. 


6. Elemen Pelindung Aset

Perbedaan investasi dan trading yang terakhir yakni keberadaan elemen pelindung asetnya. Jika kamu investasi pada produk saham dengan fundamental bagus, ketika harganya turun tidak perlu panik, sebab dalam jangka panjang nilainya akan pulih bahkan bertumbuh lebih tinggi. Selama tujuan investasinya jangka panjang, kamu tidak perlu mencemaskan fluktuasi harga harian ataupun mingguan.


Sedangkan elemen pelindung aset dari trading adalah stop loss. Stop loss merupakan batasan kerugian yang ditentukan sendiri oleh sang trader. Dengan demikian jika pergerakan harga aset yang dimiliki trader tidak seperti yang di harapan, maka mereka akan menjualnya saat batas stop lossnya sudah tercapai.


Sementara saat mereka untung juga mempunyai elemen pelindung, yakni take profit. Take profit merupakan batasan untuk membatasi keuntungan seorang trader. Kedua batasan ini tentu berbeda antara satu sama lain antar trader.