Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Langkah Menuju Sehat Secara Finansial yang Wajib Kamu Ketahui

10 Langkah Menuju Sehat Secara Finansial yang Wajib Kamu Ketahui

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang tidak pernah khawatir soal uang? Mereka tampak sangat paham kapan harus mengeluarkan uang dan kapan harus menyimpan. 

Orang seperti ini sering disebut sebagai orang yang sudah sehat secara finansial, karena mereka mengerti bagaimana menyeimbangkan kebutuhan finansial saat ini dengan kebutuhan di masa depan.

Untuk membahas lebih lanjut tentang orang yang sehat secara finansial, penting untuk mengetahui ciri-ciri orang yang belum sehat secara finansial. 

 

Ciri-ciri Finansial Tidak Sehat 

Beberapa tanda yang menunjukkan ketidaksehatan finansial adalah sebagai berikut:

1. Pengeluaran lebih banyak daripada penghasilan. Orang yang memiliki kebiasaan hidup di luar kemampuannya biasanya mengalami hal ini. 

Contohnya, seseorang yang memiliki gaji 10 juta rupiah, tetapi memiliki gaya hidup seperti orang yang berpenghasilan 20 juta rupiah.

2. Tidak bisa membayar tagihan tepat waktu. Setiap bulan, kita pasti memiliki berbagai tagihan yang harus dibayar, seperti tagihan listrik, air, sewa rumah, atau kartu kredit. 

Jika seseorang mulai kesulitan membayar tagihan dengan tepat waktu, itu bisa menjadi tanda awal ketidaksehatan finansial.

4. Memiliki banyak hutang. Hutang sendiri sebenarnya tidak selalu buruk jika dikelola dengan baik.

Idealnya, jumlah cicilan maksimal adalah 30% dari penghasilan. Jika cicilan sudah melebihi 30%, ini menunjukkan kondisi finansial yang kurang sehat.

5. Kredit scoring yang buruk. Kredit scoring adalah indikator penting untuk mengetahui kesehatan finansial. 

Di Indonesia, kredit scoring dapat dilihat melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang disediakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Jika kredit scoring seseorang buruk atau menunjukkan tanda-tanda tersendat, seperti kolektabilitas level 2 hingga 5, ini berarti keuangan orang tersebut dalam kondisi yang tidak sehat.


10 Langkah Untuk Menuju Sehat Finansial

Sekarang kita sudah memahami ciri-ciri orang yang belum sehat secara finansial. Lantas bagaimana kita bisa menjadi lebih sehat secara finansial? 

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapai kondisi keuangan yang lebih baik:

1. Analisis kondisi keuangan saat ini

Kita harus mengetahui posisi keuangan kita, termasuk penghasilan bulanan dan pengeluaran bulanan, serta apakah ada hal-hal penting yang perlu dikeluarkan setiap bulan.

Selain itu, apakah kita sudah memiliki dana darurat, dan jika sudah, berapa jumlahnya. Hutang yang dimiliki juga perlu didata secara detail, termasuk status kredit scoring saat ini.

2. Buat Rencana Keuangan

Setelah menganalisis kondisi keuangan kita saat ini, langkah berikutnya adalah membuat rencana keuangan. 

Dengan mengetahui posisi kita saat ini, kita bisa mulai merencanakan keuangan untuk setahun ke depan. 

Misalnya, berapa tabungan yang ingin kita miliki, aset apa saja yang ingin kita dapatkan, dan sebagainya. 

Pertimbangkan juga apa yang ingin dicapai dalam 5 tahun ke depan, dan rencanakan secara detail agar kita tahu tujuan yang ingin dicapai secara finansial.

3. Buat Anggaran (Budget)

Setelah kita memahami rencana dan tujuan keuangan kita, saatnya membuat anggaran bulanan. 

Dengan memiliki anggaran, kita akan tahu berapa banyak uang yang harus disimpan dan berapa yang harus dibayarkan. 

Pastikan untuk mencatat setiap pengeluaran secara rinci dalam anggaran bulanan, sehingga kita dapat melacak dengan tepat ke mana uang kita pergi.

4. Prioritaskan Tabungan ("Pay Yourself First")

Kita perlu belajar untuk menyisihkan uang untuk hal-hal yang penting. Bukan sekadar menyisakan, tapi menyisihkan. Artinya, alokasikan sejumlah persen dari penghasilan untuk tabungan terlebih dahulu. 

Tabung uang itu seolah-olah tidak ada, lalu gunakan sisa uang untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan terbalik dengan menggunakan uangnya dulu, dan jika ada sisa baru ditabung. Jadi, selalu sisihkan, bukan sisakan.

5. Latihan Hidup Hemat

Dalam perjalanan menuju kehidupan finansial yang lebih sehat, pasti akan ada pengorbanan yang perlu dilakukan. 

Hidup hemat tidak sama dengan pelit. Hemat berarti kita tahu bagaimana menggunakan uang dengan bijak, membeli yang perlu, dan menghindari yang tidak perlu. 

Hemat juga berarti kita memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Jika memang tidak perlu, kita bisa memilih untuk tidak membelinya.

6. Hindari Hutang yang Tidak Perlu

Sebelum memutuskan untuk berhutang, pikirkan dengan baik apakah kita bisa membayarnya nanti. 

Jangan membeli sesuatu hanya karena menyukainya tanpa mempertimbangkan kemampuan untuk membayar. 

Sehat secara keuangan berarti bisa menyeimbangkan kebutuhan finansial saat ini dengan kebutuhan finansial di masa yang akan datang. 

Terlalu banyak hutang berarti membebani diri kita sendiri di masa depan. Jadi, hindari berhutang jika tidak benar-benar diperlukan.

7. Mulai Bangun Dana Darurat

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Setiap bulan, disiplinlah dalam menyisihkan uang untuk dana darurat. 

Dana darurat idealnya setara dengan 3 sampai 6 bulan pengeluaran bulanan, atau 3 sampai 6 bulan gaji.

Dana darurat berguna untuk keadaan darurat, seperti ketika perusahaan melakukan PHK dan kita terkena dampaknya, atau saat anggota keluarga jatuh sakit dan memerlukan biaya perawatan. 

Dengan dana darurat, kita memiliki jaring pengaman yang bisa mendukung kita dalam situasi sulit.

Ingat, jika bukan dalam keadaan darurat, dana ini tidak boleh dipakai. Anggap saja dana darurat itu tidak ada, dan usahakan untuk mulai membangunnya sekarang.

8. Investasi Leher ke Atas

Apa maksudnya? Ini berarti kita harus terus belajar tentang keuangan. Belajar tidak hanya berhenti setelah kita lulus kuliah; belajar itu adalah proses seumur hidup. 

Kita perlu bersedia menginvestasikan uang dan waktu untuk memperluas pengetahuan tentang keuangan. 

Caranya bisa dengan membeli buku-buku keuangan, mendengarkan podcast, atau mengikuti seminar tentang manajemen keuangan.

Banyak orang tidak tahu cara mengatur uang mereka dengan baik, dan karena ketidaktahuan ini, mereka merasa selalu kurang. 

Kita perlu mempelajari konsep dasar keuangan untuk menghindari kesalahan dan kerugian. Jangan pelit dalam hal pendidikan diri, terutama untuk topik yang berhubungan dengan uang.

9. Belajar untuk Menginginkan Lebih Sedikit

Di zaman sekarang, sangat sulit untuk menginginkan lebih sedikit karena kita terus-menerus dihadapkan pada godaan iklan dan promosi di mana-mana. 

Media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok penuh dengan iklan yang dirancang untuk menarik perhatian kita dan mendorong kita membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

Algoritma media sosial bekerja dengan sangat cerdas, mereka memahami apa yang menarik minat kita.

Oleh karena itu, kita sering kali tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak penting, yang bisa membuat uang kita cepat habis.

Namun, jika kita mau belajar dan disiplin, kita bisa mengurangi keinginan untuk hal-hal yang tidak perlu. 

Mulailah dengan membatasi eksposur terhadap media sosial, fokus pada kebutuhan daripada keinginan, dan selalu pertimbangkan apakah sesuatu itu benar-benar diperlukan sebelum membelinya.

Seiring waktu, kita akan terbiasa menginginkan lebih sedikit dan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.

10 Jangan Lupa untuk Menikmati Hidup

Meskipun kita ingin menuju ke kondisi keuangan yang lebih sehat, jangan sampai hal itu membuat kita kehilangan kenikmatan hidup. 

Menabung dan berhemat memang penting, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, bisa membuat kita sengsara.

Misalnya, jangan makan nasi dengan tempe setiap hari hanya untuk menabung sebanyak mungkin. Juga, jangan pakai baju yang robek-robek hanya karena tidak ingin membeli yang baru, padahal tabungan kita sudah penuh. 

Hidup yang sehat secara finansial berarti kita dapat mengatur keuangan dengan baik sambil tetap menikmati hidup.

Untuk menghindari perasaan bersalah saat menggunakan uang, kita bisa membuat budget khusus.

Misalnya, memiliki satu rekening terpisah untuk keperluan rekreasi atau hiburan. Dana ini bisa digunakan untuk traktir keluarga, mengajak teman-teman makan bersama, atau jalan-jalan dengan keluarga. 

Dengan demikian, kita tetap bisa menikmati hidup tanpa merasa bersalah karena sudah memiliki anggaran yang direncanakan sebelumnya.


Semoga apa yang dibagikan dalam artikel ini dapat membantu kita semua mencapai kondisi keuangan yang lebih baik dan sehat secara finansial. Asal ada niat, pasti ada jalan. 

Jangan menyerah bahkan sebelum mencoba. Kita harus mempunyai niat yang kuat, dan dengan langkah demi langkah serta disiplin, kita bisa mencapai tujuan keuangan yang kita inginkan.