Terungkap! Alasan Kenapa Pengeluaran Kita Selalu Naik Meskipun Penghasilan Bertambah
Ada yang bilang semakin besar penghasilan, semakin besar juga pengeluaran kita. Apakah kamu sepakat atau tidak dengan konsep ini? Realitanya banyak orang mengalami hal tersebut.
Dulu ketika penghasilannya 2 juta, bisa hidup dengan 2 juta. Tapi ketika naik menjadi 10 juta, maka 10 juta itu juga habis atau bahkan kadang kurang, begitu seterusnya.
Seolah-olah ada saja kebutuhan, semakin besar penghasilan kita, semakin besar juga kebutuhan kita. Pertanyaannya apa yang salah, kenapa seperti itu?
Penyebab Pendapatan Naik Pengeluaran juga Naik
1. Punya banyak keinginan
![]() |
| Foto: freepik |
Ketika penghasilan kita kecil, kita punya keterbatasan. Kita mungkin punya banyak keinginan tapi tidak semua keinginan tersebut mampu kita wujudkan. Akhirnya kita menyimpan niat tersembunyi untuk membeli sesuatu ketika kita mampu nanti.
Misalnya, ketika jalan-jalan melihat tas bagus, kita merasa "Aduh tidak ada uang nih. Ya sudahlah, suatu saat kalau saya punya uang, saya akan membeli tas ini".
Atau mungkin lagi scroll Instagram, melihat teman-teman nongkrong dan makan di sebuah restoran yang keren, kita pun berpikir "Ah, suatu saat nanti kalau saya punya uang, saya ingin ke sana".
Terlalu banyak keinginan yang ada di pikiran kita yang tidak mampu kita wujudkan ketika income kita terbatas. Tanpa sadar, keinginan itu tersimpan dan terekam sangat kuat di otak kita.
Kemudian suatu saat nanti ketika penghasilan kita naik dari 2 juta menjadi 5 juta, keinginan itu mulai muncul lagi
"Aduh, dulu saya pegin tas ini, kayaknya bisa nih saya beli, toh penghasilan saya sudah naik". Kemudian kita pun mulai membelinya.
Setelah itu, ketika income kita sudah mulai naik menjadi 10 juta, berbagai keinginan yang dulu mungkin tidak pernah mampu kita wujudkan mulai bermunculan.
Keinginan untuk jalan-jalan, keinginan untuk nongkrong, keinginan untuk makan semua muncul begitu saja. Akhirnya kita pun membelinya.
Tanpa disadari, kondisi inilah yang menyebabkan ketika penghasilan kita naik, seolah-olah pengeluaran kita juga ikut naik.
Kemudian kita pun kadang bertanya, "Kok bisa ya dulu 2 juta cukup tapi sekarang kurang, 10 juta bahkan kurang, apa yang salah?"
Yang salah karena kita terlalu banyak punya keinginan yang spontan kita wujudkan ketika kita punya kemampuan finansial.
Pertanyaannya, apakah kita salah punya keinginan? Tidak ada yang salah! Setiap manusia wajar punya keinginan.
Lantas apa yang harus kita lakukan? Punya tujuan yang jelas. Tanpa tujuan finansial yang jelas, uang kita akan habis menuruti semua keinginan kita.
Ketika kamu punya niatan misalnya investasi atau beli sebuah tanah, maka meskipun kita punya keinginan untuk membeli tas, untuk jalan-jalan, kita akan berpikir "Oke, tujuan saya adalah membeli sebuah tanah dan investasi".
Maka ketika itu ada di diri kita dan itu sangat kuat, kondisi ini bisa membantu kita untuk tidak memenuhi semua keinginan kita yang dulu ada, yang dulu mengendap tapi belum mampu kita wujudkan.
Tapi ketika kita tidak punya tujuan finansial yang konkret, ketika income kita naik, pastinya uang itu akan sangat mudah habis karena memang sifat dasar manusia punya banyak keinginan.
2. Gengsi
![]() |
| Foto: freepik |
Masalah lain yang membuat kenapa pengeluaran kita naik adalah kepantasan diri. Setiap manusia itu punya harga diri dan punya gengsi.
Mereka kadang berpikir "Ah, tidak pantas lah. Masa saya yang sudah jadi pimpinan dan punya income besar cuma beli sandal harga 10.000".
Atau ketika punya mobil, mobil kita kalah dengan karyawan, kita pun berpikir "Aduh, masa sih saya kalah dengan karyawan, mobilnya tidak ganti-ganti".
Kepantasan diri dan rasa gengsi yang ada pada diri kita inilah yang membuat kita terobsesi untuk membeli sesuatu yang lebih baik.
Karena kita merasa, "Saya sudah punya income tinggi, income saya naik jadi wajarlah semuanya dinaikkan".
Ketika income kita naik, lingkungan kita kadang berubah dan bergaul dengan orang-orang yang juga di level yang sama.
Orang-orang yang di level yang sama itu punya perilaku yang tentu saja berbeda dengan teman-teman kita dulu. Maka di titik ini kadang kita juga terpengaruh untuk mengikuti gaya hidup mereka.
Jadi salah satu hal penting yang harus kita perhatikan adalah "Perhatikan gaya hidupmu dan gaya hidup lingkunganmu".
Apakah gaya hidup yang kamu lakukan hari ini itu sesuai dengan dirimu sendiri atau kita mengikuti lingkungan kita.
Agar kenaikan income bisa menjadi manfaat yang jauh lebih besar untuk kita, agar tidak habis maka kita harus mampu memiliki batasan yang jelas tentang gaya hidup kita.
Apa hal yang harus kita jaga, apa hal yang tidak boleh kita lakukan agar kita tidak terjebak dengan gaya hidup orang lain.
Begitu juga tentang persepsi dan gengsi, tidak ada salahnya kita punya mobil yang mungkin biasa-biasa saja dibandingkan dengan karyawan kita atau dibandingkan dengan rekan bisnis kita. Toh, hal terpenting adalah kualitas diri kita.
Ketika kualitas dirimu baik, perilakumu baik, sikapmu baik, kamu menjadi individu yang luar biasa maka setiap orang akan menghormatimu.
Jangan kamu tempatkan rasa hormat orang lain dari apa yang kamu gunakan. Tapi buatlah mereka menghargai dan menghormati kita karena perilaku kita, karena sikap kita.
Jika kita menjadikan mobil dan pakaian sebagai alat ukur apakah orang akan menghormati kita atau tidak, maka sangat mungkin kita akan kecewa.
Ketika kita punya mobil A yang dianggap bagus, seminggu lagi pasti kita akan bertemu dengan orang dengan mobil yang jauh lebih bagus.
Ketika kita punya tas dengan merek tertentu, mungkin hanya seminggu senangnya karena setelah itu kita tahu jika teman-teman kita memiliki tas yang jauh lebih baik, begitu seterusnya.
Jika itu terjadi, maka percayalah hidupmu tidak akan ada habisnya. Rasa senangmu, rasa bahagiamu sangat pendek. Karena ketika orang lain punya dan kamu belum punya, di titik itu kamu merasa sedih.
Pada akhirnya, yuk berhati-hati dengan keinginan, berhati-hati dengan gengsimu, dan berhati-hatilah dengan gaya hidupmu.
Karena tiga hal inilah yang sejatinya membuat kita selalu merasa kurang meskipun income naik dan diikuti juga dengan pengeluaran yang ikut naik.
Jika kita mampu mengendalikan keinginan kita, mampu mengendalikan gengsi kita, dan mampu mengendalikan gaya hidup kita, maka kenaikan income yang kita dapatkan bisa jadi akan memberi manfaat besar karena kita mampu berinvestasi.
Sehingga kita tidak akan terjebak dengan perilaku konsumtif lagi yang membuat pengeluaran kita naik secara drastis.

