Sewa Rumah vs KPR vs Bangun Rumah Sendiri, Mana yang Terbaik?
Rumah itu sebuah kebutuhan, setiap orang butuh rumah sebagai tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhan itu, ada banyak macam caranya.
Ada yang sewa rumah, sewa tempat kost atau apartemen, ada yang memilih beli rumah secara tunai atau mungkin sebagian kecil memilih menabung kemudian akhirnya bangun rumah sendiri, atau kelompok keempat mengambil KPR.
Pertanyaannya, mana yang lebih baik? Apakah kita harus menyewa rumah dulu kemudian uangnya ditabung dan pada akhirnya nanti kita bangun rumah sendiri, atau ambil KPR saja sekarang biar kita punya rumah?
Pertimbangan Sebelum Mengambil KPR
![]() |
| freepik.com |
Pada artikel ini kami akan membahas mengenai mengambil KPR atau sewa rumah kemudian bangun rumah sendiri atau beli rumah secara tunai. Yuk, simak pembahasannya sampai selesai.
Menurut kami, membeli rumah secara kredit atau menyewa rumah kemudian uangnya ditabung dan kita beli rumah secara tunai, itu dua-duanya sama baiknya.
Namun tergantung dari empat hal berikut ini dan empat hal inilah yang menurut kami akan menjadi pembedanya.
1. Apakah kamu bisa kelola uang dan investasi
![]() |
| freepik.com |
Jika ternyata kamu selalu mampu menabung, kamu mengerti investasi dan kamu mampu menumbuhkan uangmu, maka alangkah lebih baik kamu sewa rumah saja. Nanti uangnya kamu tabung dan di investasikan.
Saat uang investasimu bertumbuh dan jumlahnya sudah cukup untuk membeli rumah, maka kamu bisa segera untuk membeli rumah.
Tapi kalau ternyata kamu itu orang yang berapapun uang yang kamu terima pasti habis, maka beli rumah secara kredit lewat KPR itu jauh lebih baik.
Kenapa lebih baik beli rumah sekarang lewat hutang atau KPR? Karena berapapun uang yang kamu punya selalu habis. Katakanlah kamu punya uang 15 juta sebagai income, ya 15 juta itu habis.
Jika itu terus terjadi, mau kamu sewa rumah di manapun dan sampai kapanpun, selama itu pula kamu nggak pernah bisa beli rumah karena uangmu selalu habis.
2. Kamu tinggal di desa atau di kota
![]() |
| freepik.com |
Ketika kita tinggal di desa atau tinggal di kota itu punya konsekuensi berbeda. Kalau kita tinggal di desa, kami menyarankan mending kamu beli rumah saja atau bangun rumah sendiri.
Karena di desa tanah lebih murah, bahan baku juga bisa kita kumpulkan bertahap. Artinya mungkin kamu lebih baik menabung kemudian beli tanah.
Setelah itu ngumpulin uang sedikit demi sedikit untuk beli bahan baku atau material. Nanti setelah semuanya siap, baru kita bangun rumah.
Ya, kita memang butuh waktu yang agak panjang, bisa jadi 10 tahun untuk bisa mewujudkan ini semua. Artinya selama 10 tahun itu kamu ngontrak rumah dulu.
Selain itu, harga kontrakan di desa juga lebih murah. Tapi kalau kamu tinggal di kota di mana semuanya serba mahal, kamu harus berpikir ulang.
Kembali lagi tanyakan pada kemampuan finansialmu, apakah kamu bisa menabung atau tidak. Jika ternyata kamu nggak bisa menabung, ya mungkin KPR solusinya.
Jika kamu bisa menabung, investasi, dan kamu juga mengerti investasimu bisa bertumbuh lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan harga properti.
Jika ternyata kemampuanmu menumbuhkan uang jauh lebih baik, maka mungkin sewa rumah solusinya. Tapi jika sebaliknya, kamu nggak punya kemampuan, ya mending kamu beli rumah secara kredit.
3. Pekerjaanmu apa
![]() |
| freepik.com |
Apakah kamu tipe pekerja yang punya sustainable income, yang artinya kamu punya kemampuan menghasilkan uang secara konsisten dan aman dalam jangka panjang atau tidak?
Jika kamu punya pekerjaan yang potensi dipecatnya kecil atau potensi penurunan income kamu kecil, maka KPR bisa jadi solusi.
Tapi jika pekerjaanmu tidak jelas, tidak pasti, selalu berubah-ubah dan penghasilannya juga naik turun maka pikirkan ulang untuk mengambil KPR untuk hutang rumah.
Misalkan kamu seorang PNS atau karyawan tetap sebuah BUMN ternama, maka bisa dipastikan kamu punya potensi punya pekerjaan tetap dalam jangka panjang, kamu punya potensi penghasilan yang relatif stabil.
Jika ini kondisinya, kamu bisa jadi ambil KPR itu lebih aman karena memang potensi kamu dipecat kecil dan kamu punya kemampuan membayarnya dalam jangka panjang.
Tapi jika pekerjaanmu nggak pasti, pendapatan naik turun, kamu harus hati-hati.
Mungkin 5 tahun pertama kamu bisa membayar cicilan KPR, tapi pada saat pekerjaanmu bermasalah, bisnismu turun dan kemudian kamu mengalami kesulitan finansial, justru ini jadi beban.
4. Kamu punya kemampuan menghasilkan income tambahan atau tidak
![]() |
| freepik.com |
Kamu punya kemampuan membangun bisnis sampingan nggak? Kamu punya kemampuan lebih produktif nggak?
Jika kamu punya kemampuan itu semua, lebih baik kamu ngontrak rumah karena kamu punya kemampuan untuk lebih produktif, untuk menghasilkan uang lebih banyak dan untuk membangun bisnis sampingan.
Maka daripada kita membeli rumah secara kredit, lebih baik uangnya ditabung kemudian digunakan untuk modal.
Setelah itu kamu bekerja lebih keras untuk menghasilkan uang sehingga uang itu dapat kita kelola dengan lebih baik kemudian kita gunakan untuk membangun rumah.
Tapi jika kamu seorang karyawan yang biasa saja, nggak terlalu pandai dalam kelola uang, yang nggak terlalu hebat untuk menghasilkan lebih banyak uang, kamu benar-benar harus hati-hati.
Mungkin membeli rumah secara kredit itu solusi yang lebih baik daripada kamu melakukan spekulasi menggunakan uangmu untuk membangun bisnis, untuk menumbuhkan investasi sedangkan kamu memang nggak punya kemampuan itu.
Kesimpulannya, poin yang harus kita ambil sebelum mengambil keputusan "Apakah saya membeli rumah secara kredit atau justru menyewa dulu kemudian baru bangun rumah atau beli rumah secara tunai" adalah 4 hal yang harus kamu perhatikan secara bersamaan.
Pertama, kamu mampu nggak berinvestasi dan menumbuhkan uang? Kalau mampu, patut diduga sewa rumah jauh lebih baik.
Kedua, di desa atau di kota? Kalau ternyata kamu punya kemampuan finansial yang baik dalam menumbuhkan uang, kemudian kamu tinggal di desa, lalu pekerjaanmu juga tetap maka kamu punya kemampuan untuk membangun bisnis sampingan.
Maka dari 4 faktor di atas lebih baik kamu ngontrak rumah dan nanti membeli rumah secara tunai.
Syukur-syukur kamu mampu berinvestasi atau mampu membangun bisnis sehingga bisnismu itulah yang nantinya akan membelikan rumah untukmu.
Tapi kalau pekerjaanmu tidak tetap, kemudian kamu nggak bisa investasi dan kamu juga tinggal di kota maka kamu harus hati-hati.
Kamu ingin mengambil KPR tapi pekerjaan nggak tetap, mau sewa rumah tapi kamu nggak bisa menumbuhkan uang, nggak bisa nyimpen uang. Maka di titik ini adalah kondisi yang paling tidak nyaman.
Mungkin solusi jangka pendeknya sewa rumah sambil kamu benar-benar memperbaiki semuanya. Memperbaiki pengelolaan uangmu, memperbaiki produktivitasmu, dan memastikan pekerjaanmu.
Karena jika situasinya seperti ini dan kamu memaksakan diri untuk ambil KPR sementara pekerjaanmu belum benar-benar pasti, maka kamu punya potensi dalam jangka panjang sulit untuk bayar KPR tersebut.
Artinya, 4 hal tadi harus benar-benar kamu pikirkan ulang. Bagaimana cara kelola uangmu, bagaimana pekerjaanmu, bagaimana kemampuan kamu membangun bisnis dan di mana kamu tinggal.
Keempat hal itu yang harus kamu perhatikan sebelum ambil keputusan apakah saya mau membeli rumah secara kredit (KPR) atau membeli rumah secara tunai dan sementara ngontrak.
Karena sebenarnya dua pilihan itu sama baiknya dan juga sama punya risikonya.




