Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjebak Masalah Keuangan? Pelajari 4 Sifat Dasar Uang Ini!

Terjebak Masalah Keuangan? Pelajari 4 Sifat Dasar Uang Ini!

Pepatah mengatakan "Tak kenal maka tak sayang." Pepatah ini juga berlaku untuk hubungan kita dengan uang. Jika kita mengenal uang dan semua sifatnya, maka sangat mungkin uang akan menyayangi kita.

Artinya, uang dapat datang dengan mudah dan selalu mengikuti kita. Namun, jika kamu tak mengenal uang dan semua sifatnya, maka uang akan sulit datang, sekali datang sangat mudah pergi.

Pertanyaannya, sudahkah kamu mengenal dengan baik sifat-sifat itu? Mungkin karena kamu tidak benar-benar mengenal sifat uang, itulah yang membuat kamu selalu bermasalah dengan uang.

Pada artikel ini, kami akan membagikan cara untuk lebih dekat dengan 4 sifat dasar tentang uang, jadi baca terus artikel ini sampai selesai ya.


Sifat Dasar Uang

1. Uang mengalir sejajar dengan emosi manusia

Uang mengalir sejajar dengan emosi manusia
freepik.com

Selama ini kita yakin bahwa manusia sebagai makhluk ekonomi adalah makhluk rasional. Padahal uang dan kekayaan mengalir mengikuti emosi kita.

Misalnya ketika kamu membeli sesuatu dalam jumlah banyak karena takut kehabisan. Jika pernah mengalami itu, itu terjadi atas dasar keputusan emosional.

Pernah membeli sesuatu karena diskon, kadang sebenarnya kita mengeluarkan uang lebih banyak tetapi kita merasa lebih untung karena harganya dianggap lebih murah.

Inilah jebakan diskon, jebakan diskon itu sangat mempengaruhi psikologis kita dalam berbelanja. Ketika kita membeli karena diskon, sebenarnya kita sedang dikuasai emosi kita.

Jadi ketika membeli dengan alasan adanya diskon maka berhati-hatilah, kita harus lebih rasional dan berpikir ulang "apakah saya membutuhkannya atau sekedar ingin".

Coba kamu ingat apa yang terjadi dengan pengeluaran kamu ketika kamu sedang stres. 

Biasanya ketika stres, pengeluaran kita meningkat, hasrat belanja kita naik, berbelanja cemilan dan makanan juga bertambah, belum lagi acara healing untuk menghilangkan stres.

Ketika kita terjebak dengan keserakahan, kita akan mengambil keputusan keuangan yang cenderung spekulatif. Tak jarang kondisi ini menyebabkan kerugian besar secara finansial.

Semua akan berbeda ketika secara emosional kita tenang, belanja kita lebih rasional, investasi kita juga lebih terarah. 

Intinya, jika kita mampu mengendalikan emosi kita, pasti kita mampu mengendalikan uang. Namun jika kamu tidak mampu mengendalikan emosi, pasti kamu gagal mengendalikan uang.

2. Uang itu bersifat cair

Uang itu bersifat cair
freepik.com

Pernahkah kamu merasa "Kok cepat banget uang aku habis, baru kemarin gajian sekarang udah tinggal setengah"

Pernahkah kamu menggumam dalam hati "Tadi aku belanja apa saja ya? Kok uang aku sudah habis"? Situasi semacam ini menunjukkan bahwa uang itu likuid, sangat cair selayaknya air dan benda cair lainnya

Uang selalu mengalir dan berpindah, dari satu orang ke orang berikutnya. Makanya jangan heran kenapa uang kamu cepat habis.

Karena memang uang suka sekali berpindah dan terus mengalir seperti air yang terus mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Lantas, bagaimana agar uang tidak terus mengalir? Tempatkan uang di sebuah wadah mirip seperti air. Jika air ditempatkan di sebuah wadah yang rapi dan tertutup, maka air akan tinggal di situ.

Namun jika dibuka dan dituang airnya akan habis, ini berlaku juga untuk uang. Agar tidak cepat habis maka tempatkan uang di tempatnya dan tempat itu bernama aset. 

Jika kamu punya uang maka simpan uang itu dalam bentuk lain yakni aset, misalnya rumah untuk disewakan, emas, saham, obligasi, dan jenis aset lainnya.

Jika kamu tetap menempatkan uang kamu di dompet, maka sebentar lagi uangmu akan mengalir berpindah ke tempat lain.

3. Semua orang punya kesempatan mendapatkan uang dan menjadi kaya

Semua orang punya kesempatan mendapatkan uang dan menjadi kaya
freepik.com

Sebagian orang percaya bahwa kita tidak bisa menjadi kaya, karena kita punya keterbatasan dan kesempatan.

Ada juga yang percaya bahwa kaya itu adalah privilege, jika kita lahir dari keluarga kaya dan berpengaruh, kita pasti lebih mudah menjadi kaya.

Keyakinan itu hanyalah mitos! Kami yakin kamu pernah mengetahui beberapa orang-orang yang berhasil mengubah dirinya menjadi kaya.

Saya yakin kamu juga pernah melihat anak-anak yang terlahir dari orang-orang kaya yang jatuh miskin setelah orang tuanya meninggal. Ini adalah pertanda bahwa kita punya kesempatan untuk menjadi kaya atau miskin.

Apakah kita terlahir dari keluarga kaya atau miskin, Bill Gates pernah mengatakan bahwa "jika Anda lahir miskin itu bukan kesalahan anda, tetapi jika Anda meninggal miskin itu kesalahan Anda".

Inilah sifat terpenting tentang uang dan kekayaan bahwa semua orang punya kesempatan dan hak yang sama untuk menjadi kaya.

Jika ada yang tetap gagal dalam meraih kekayaan, itu karena ia tidak menggunakan kesempatan yang dia miliki dengan baik.

4. Banyak uang bukan berarti kaya

Banyak uang bukan berarti kaya
freepik.com

Uang bukanlah simbol kekayaan. Banyak orang menganggap bahwa uang adalah simbol kekayaan.

Ketika kita punya banyak uang, bukan berarti kita kaya. Kita punya uang 100 miliar tapi kita punya hutang 200 miliar, tetap saja sejatinya kita miskin.

Lantas, siapa orang yang kaya itu? Orang kaya adalah mereka yang punya aset lebih besar daripada kewajibannya.

Mereka yang mampu mengubah uangnya jadi aset dan mereka yang selalu mempunyai total income lebih besar daripada total pengeluarannya.

Baca juga: Tips Keluar dari Jebakan Pasif Spending dan Raih Kebebasan Finansial

Uang itu bergerak seperti air, jadi ketika kita gagal mengendalikan gerakannya, kita akan tenggelam olehnya.

Sejatinya kekayaan adalah kemampuan mengendalikan uang, bukan jumlah uang yang kita punya. Jumlah uang yang kita punya itu hanya angka, bukan kekayaan yang sebenarnya.