Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Financial Freedom? Mulailah dengan Mengubah Harta Jadi Modal

Ingin Financial Freedom? Mulailah dengan Mengubah Harta Jadi Modal

Ada satu rahasia penting yang sangat jarang dipahami oleh banyak orang terkait dengan bagaimana cara menjadi kaya.

Rahasia inilah yang membedakan sebagian besar orang yang mampu bertumbuh menjadi kaya, sementara sebagian yang lain stuck dan tidak berubah, bahkan cenderung semakin miskin. 

Apa sih rahasia besar itu? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

Ketika kita belajar akuntansi dulu, kita mengenal tiga konsep penting dalam persamaan akuntansi, yakni harta sama dengan hutang ditambah dengan modal. 

Dari konsep ini, sebenarnya kita bisa mengambil pelajaran berharga. 

Jika kita ingin menjadi kaya, maka kita harus mampu mengubah harta kita menjadi modal, bukan mengubah hutang menjadi harta. 

Di sinilah letak perbedaan utama antara orang-orang kaya dan yang tidak.

Orang-orang kaya memiliki kemampuan mengumpulkan harta mereka dan kemudian mengubahnya menjadi modal. 

Ketika harta diubah menjadi modal, harta tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan uang, menumbuhkan pendapatan, dan mengakumulasi kekayaan yang jauh lebih besar. 

Sementara itu, jika harta hanya dibiarkan sebagai harta, potensinya akan mengalami penyusutan dan penurunan. Pada titik ini, harta hanya akan menjadi sebuah beban.

Banyak orang ketika bekerja hanya fokus mengumpulkan harta benda, seperti membeli mobil dan rumah. 

Sementara itu, orang-orang yang berpotensi kaya berbeda. Mereka bekerja dengan fokus mengumpulkan modal. 

Misalnya, ada dua orang yang sama-sama bekerja sebagai tenaga kerja migran ke luar negeri dengan tujuan mengumpulkan uang, namun visi mereka berbeda.

Orang pertama hanya fokus mengumpulkan harta saat bekerja di luar negeri. Fokusnya adalah membeli rumah dan mobil. 

Sementara orang kedua saat keluar negeri mereka sudah memiliki niat untuk mengumpulkan modal.

Ketika mereka memiliki uang, uang tersebut dikumpulkan dan dijadikan sebagai modal, yang kemudian akan membuat mereka hidup lebih baik. 

Saat pulang, orang kedua ini sengaja membeli sebidang tanah yang dikelola dengan baik sebagai lahan pertanian.

Kemudian membeli lahan di pinggir jalan yang dibangun menjadi sebuah ruko. Setelah 10 tahun, hasilnya akan terlihat berbeda.

Mereka yang tujuannya hanya mengumpulkan harta, setelah pulang ke rumah akan kebingungan, "Saya mau kerja apa?" 

Mereka tidak punya uang dan tidak punya tabungan, karena seluruh uangnya habis menjadi harta benda berupa rumah, mobil, dan perabot rumah tangga. 

Sementara itu, orang kedua sudah memiliki lahan pertanian, sebuah ruko, dan sejumlah uang yang dijadikan sebagai modal untuk membangun usaha.

Ilustrasi ini juga berlaku bagi Anda yang merupakan seorang pekerja. Ketika kita sudah bekerja dan menerima penghasilan, ada baiknya penghasilan itu tidak hanya kita habiskan untuk membeli harta benda, tapi juga untuk membangun sebuah modal. 

Misalkan, dengan menabung sebagian besar uang kita, kemudian setelah terkumpul, uang tersebut dijadikan sebagai modal untuk membangun usaha sampingan.

Di titik ini, orang-orang yang berpotensi kaya mereka lebih fokus dan mampu mengubah harta menjadi modal.

Sebaliknya, orang-orang yang berpotensi miskin mereka hanya fokus mengumpulkan harta benda.

Bahkan ada yang lebih parah lagi dalam menyikapi hutang; orang-orang kaya menggunakan hutang untuk membangun modal dan menumbuhkan bisnis mereka. 

Sementara itu, orang-orang miskin berhutang untuk membeli harta benda, seperti mobil, sepeda motor, rumah, dan barang-barang yang hanya membuat mereka terlihat kaya.

Dari uraian singkat ini, jika kita mencermati konsep dasar persamaan akuntansi, di mana harta sama dengan modal ditambah hutang, konsep ini memiliki implikasi besar dalam kehidupan sehari-hari. 

Jika kita ingin kaya, perbesarlah modal kita. Ubahlah harta kita menjadi modal. Kalaupun kita berhutang, gunakanlah hutang itu untuk membangun usaha.

Jadikan semuanya sebagai modal untuk mewujudkan kekayaan yang jauh lebih besar. Jangan konsumtif.

Satu lagi, orang miskin hanya fokus menabung dan mengumpulkan harta, tapi hartanya itu akan dimanfaatkan oleh orang-orang kaya untuk menjadi lebih kaya melalui mekanisme hutang. 

Jadi, mungkin bagi kalian yang hari ini bekerja dan menabung, itu sudah bagus, tapi jangan berhenti di situ. 

Karena tanpa sadar, jika kita hanya menabung, kita sedang menyiapkan modal bagi orang lain untuk menumbuhkan dan membangun bisnis mereka. 

Jadi, bagaimana sebaiknya? Ya, kita harus menggunakan tabungan kita sebagai modal. Pendek kata, kita harus berinvestasi. 

Jika kita tidak berinvestasi maka selamanya kita akan sulit untuk menjadi kaya karena hanya mengandalkan penghasilan semata tanpa adanya investasi. 

Tanpa adanya investasi potensi pertumbuhan finansial kita akan sangat lemah.

Pada akhirnya, bijaklah, jangan fokus mengumpulkan harta, tapi fokuslah membangun modal. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat ya.