Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Cocok dan Menguntungkan

Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Cocok dan Menguntungkan

Investasi merupakan salah satu cara populer orang kaya untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan mereka. 

Namun, tidak semua orang tertarik untuk menempatkan dana mereka dalam jangka waktu yang panjang.

Beberapa investor lebih memilih untuk melihat hasil investasi dalam waktu yang lebih singkat, yang dikenal sebagai investasi jangka pendek. 

Tapi, apa saja sebenarnya pilihan investasi yang cocok untuk jangka pendek? 

Dalam artikel ini kami akan membahas berbagai pilihan investasi jangka pendek, termasuk kelebihan dan kekurangannya, sehingga kamu bisa membuat keputusan yang tepat.

Apa Itu Investasi Jangka Pendek?

Sebelum kita masuk ke pilihan investasinya, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan investasi jangka pendek. 

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi di mana dana diinvestasikan untuk periode waktu yang relatif singkat, biasanya kurang dari satu tahun. 

Tujuan dari investasi jangka pendek adalah untuk mendapatkan pengembalian yang cepat tanpa harus menunggu bertahun-tahun. 

Meskipun potensi keuntungannya mungkin lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang, risiko yang dihadapi juga umumnya lebih terkendali.

Mengapa Memilih Investasi Jangka Pendek?

Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin memilih investasi jangka pendek. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kebutuhan Dana Cepat

Ada kalanya seseorang membutuhkan dana dalam waktu dekat untuk keperluan tertentu, seperti membayar biaya pendidikan, renovasi rumah, atau kebutuhan darurat lainnya. 

Dalam kasus seperti ini, investasi jangka pendek bisa menjadi pilihan yang bijaksana.

  • Mengurangi Risiko

Investasi jangka pendek cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka panjang. 

Hal ini karena dana diinvestasikan dalam waktu singkat, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya perubahan besar dalam nilai investasi.

  • Menguji Pasar

Bagi mereka yang baru mulai berinvestasi, investasi jangka pendek bisa menjadi cara yang baik untuk menguji air sebelum terjun ke dalam investasi jangka panjang yang lebih berisiko.

  • Diversifikasi Portofolio

Investor berpengalaman mungkin menggunakan investasi jangka pendek sebagai cara untuk mendiversifikasi portofolio mereka, menyeimbangkan antara risiko dan pengembalian dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek

Setelah memahami manfaatnya, mari kita lihat beberapa pilihan investasi jangka pendek yang populer dan bisa kamu pertimbangkan.

1. Deposito Berjangka: Investasi Aman dengan Bunga Tetap

Deposito berjangka adalah salah satu bentuk investasi jangka pendek yang paling umum dan banyak dipilih oleh orang-orang yang mencari keamanan. 

Dalam deposito berjangka, kamu menempatkan sejumlah dana di bank untuk jangka waktu tertentu, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau bahkan 1 tahun, dan mendapatkan bunga yang sudah ditentukan di awal.

Kelebihan Deposito Berjangka

  • Keamanan Tinggi: Deposito berjangka dianggap sangat aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu. Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menghindari risiko besar.
  • Pengembalian yang Stabil: Dengan deposito berjangka, kamu tahu persis berapa banyak bunga yang akan kamu dapatkan, karena bunga tersebut sudah ditetapkan di awal. Ini memberikan kepastian dan stabilitas bagi investasi kamu.
  • Mudah Diakses: Hampir semua bank menawarkan produk deposito berjangka, sehingga sangat mudah diakses oleh siapa saja.

Kekurangan Deposito Berjangka

  • Likuiditas Rendah: Salah satu kelemahan utama deposito berjangka adalah likuiditasnya yang rendah. Dana yang diinvestasikan tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo tanpa membayar penalti.
  • Pengembalian Terbatas: Meskipun aman, pengembalian dari deposito berjangka cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, terutama jika dibandingkan dengan instrumen investasi yang lebih berisiko.

2. Reksa Dana Pasar Uang: Fleksibel dan Potensial

Reksa dana pasar uang adalah pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mencari fleksibilitas dan potensi pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito berjangka. 

Dalam reksa dana pasar uang, dana kamu akan diinvestasikan dalam instrumen pasar uang seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi jangka pendek.

Kelebihan Reksa Dana Pasar Uang

  • Fleksibilitas Tinggi: Reksa dana pasar uang memberikan fleksibilitas yang tinggi karena kamu bisa menarik dana kapan saja tanpa harus menunggu jatuh tempo. Ini sangat berguna jika kamu membutuhkan likuiditas yang cepat.
  • Potensi Pengembalian Lebih Tinggi: Meskipun masih relatif aman, reksa dana pasar uang seringkali memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito berjangka.
  • Modal Awal Rendah: Kamu tidak perlu modal besar untuk mulai berinvestasi di reksa dana pasar uang, membuatnya cocok bagi investor pemula.

Kekurangan Reksa Dana Pasar Uang

  • Risiko Pasar: Meskipun risiko reksa dana pasar uang relatif rendah, tetap ada risiko yang harus diperhatikan, terutama terkait dengan fluktuasi suku bunga dan kondisi pasar uang.
  • Biaya Manajemen: Reksa dana pasar uang biasanya dikenakan biaya manajemen, yang meskipun kecil, tetap akan mengurangi pengembalian investasi kamu.

3. Surat Utang Negara (SUN): Investasi Aman dengan Dukungan Pemerintah

Surat Utang Negara (SUN) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai berbagai kegiatan negara. SUN biasanya dipandang sebagai salah satu bentuk investasi yang paling aman karena didukung oleh pemerintah. 

Ada beberapa jenis SUN yang cocok untuk jangka pendek, seperti Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun.

Kelebihan Surat Utang Negara

  • Keamanan Tinggi: Karena diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah, SUN dianggap sangat aman dan memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah.
  • Pengembalian yang Kompetitif: SUN biasanya menawarkan bunga yang kompetitif, seringkali lebih tinggi daripada deposito berjangka.
  • Bisa Diperjualbelikan di Pasar Sekunder: Jika kamu membutuhkan dana sebelum jatuh tempo, SUN bisa dijual di pasar sekunder, memberikan fleksibilitas tambahan.

Kekurangan Surat Utang Negara

  • Pasar Sekunder yang Tidak Selalu Likuid: Meskipun bisa dijual di pasar sekunder, likuiditas SUN tidak selalu tinggi, sehingga mungkin sulit untuk menjualnya dengan cepat tanpa mengalami penurunan harga.
  • Risiko Pasar: Harga SUN di pasar sekunder bisa berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar dan suku bunga, yang bisa mempengaruhi nilai investasi kamu.

4. Obligasi Ritel Indonesia (ORI): Obligasi dengan Pengembalian Tetap

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dengan tujuan menarik dana dari masyarakat. 

ORI menawarkan bunga tetap yang dibayarkan secara berkala, biasanya setiap bulan, dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Ini membuat ORI menjadi pilihan yang menarik untuk investasi jangka pendek.

Kelebihan Obligasi Ritel Indonesia

  • Dijamin oleh Pemerintah: Seperti SUN, ORI juga dijamin oleh pemerintah, sehingga risiko gagal bayar sangat rendah.
  • Bunga Tetap: ORI menawarkan bunga tetap, yang berarti kamu akan menerima pembayaran bunga secara reguler tanpa tergantung pada fluktuasi suku bunga.
  • Fleksibilitas Jual di Pasar Sekunder: ORI bisa dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, memberikan fleksibilitas jika kamu membutuhkan dana lebih cepat.

Kekurangan Obligasi Ritel Indonesia

  • Risiko Pasar Sekunder: Jika kamu menjual ORI di pasar sekunder, harga jualnya bisa lebih rendah daripada nilai nominalnya, tergantung kondisi pasar saat itu.
  • Batasan Waktu Investasi: Meskipun bisa dijual sebelum jatuh tempo, ORI sebenarnya dirancang untuk investasi jangka menengah hingga panjang, sehingga mungkin tidak selalu optimal untuk kebutuhan jangka pendek.

5. Peer to Peer (P2P) Lending: Potensi Keuntungan Tinggi dengan Risiko Lebih

Peer to Peer (P2P) Lending adalah model investasi di mana kamu meminjamkan dana langsung kepada individu atau bisnis melalui platform online. 

Dalam P2P Lending, kamu bisa memilih peminjam dan menentukan jumlah dana yang ingin kamu pinjamkan, dengan harapan mendapatkan bunga yang menarik sebagai imbal hasil.

Kelebihan P2P Lending

  • Pengembalian Tinggi: P2P Lending seringkali menawarkan bunga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi tradisional seperti deposito atau obligasi.
  • Pilihan yang Beragam: Kamu bisa memilih peminjam berdasarkan profil risiko mereka, memungkinkan kamu untuk menyesuaikan tingkat risiko yang bersedia kamu ambil.
  • Jangka Waktu yang Fleksibel: P2P Lending biasanya memiliki jangka waktu yang fleksibel, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, sehingga cocok untuk investasi jangka pendek.

Kekurangan P2P Lending

  • Risiko Gagal Bayar: Risiko terbesar dari P2P Lending adalah kemungkinan peminjam gagal membayar kembali pinjaman. Meskipun ada platform yang menawarkan asuransi atau perlindungan kredit, risiko ini tetap ada.
  • Likuiditas Terbatas: P2P Lending umumnya tidak terlalu likuid, artinya kamu mungkin tidak bisa menarik dana kapan saja seperti dalam reksa dana atau deposito.

6. Trading Saham: Potensi Keuntungan Cepat dengan Risiko Tinggi

Saham sering kali dianggap sebagai investasi jangka panjang, tetapi trading saham juga bisa menjadi pilihan investasi jangka pendek. 

Trading saham melibatkan pembelian dan penjualan saham dalam jangka waktu yang pendek, seringkali dalam hitungan hari atau minggu, dengan tujuan memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan.

Kelebihan Trading Saham

  • Potensi Keuntungan Tinggi: Trading saham bisa memberikan keuntungan yang sangat besar dalam waktu yang singkat jika kamu bisa memanfaatkan pergerakan harga yang cepat.
  • Banyak Pilihan Saham: Pasar saham menawarkan banyak pilihan saham dari berbagai sektor, memungkinkan kamu untuk mendiversifikasi investasi dan memilih saham yang sesuai dengan profil risiko kamu.
  • Akses Mudah: Dengan perkembangan teknologi, trading saham bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi ponsel, memberikan kamu fleksibilitas untuk bertransaksi kapan saja dan di mana saja.

Kekurangan Trading Saham

  • Risiko Tinggi: Risiko terbesar dari trading saham adalah volatilitas pasar yang tinggi. Harga saham bisa berfluktuasi dengan cepat, yang berarti kamu bisa mengalami kerugian besar dalam waktu yang singkat.
  • Memerlukan Pengetahuan dan Pengalaman: Trading saham tidak cocok untuk pemula tanpa pengetahuan yang cukup tentang pasar saham dan analisis teknikal. Kesalahan dalam memilih saham bisa berakibat pada kerugian besar.
  • Biaya Transaksi: Setiap kali kamu membeli atau menjual saham, kamu akan dikenakan biaya transaksi, yang bisa mengurangi keuntungan, terutama jika kamu sering melakukan trading.

7. Emas: Investasi Tradisional yang Tahan Inflasi

Emas telah lama dianggap sebagai salah satu aset paling aman dan stabil dalam investasi. 

Meskipun sering kali dianggap sebagai investasi jangka panjang, emas juga bisa digunakan sebagai investasi jangka pendek jika kamu bisa memanfaatkan fluktuasi harga emas dalam jangka pendek.

Kelebihan Investasi Emas

  • Tahan Inflasi: Emas dikenal sebagai aset yang tahan inflasi, yang berarti nilainya cenderung tetap atau bahkan meningkat seiring waktu, terutama di saat ketidakpastian ekonomi.
  • Likuiditas Tinggi: Emas sangat likuid, artinya kamu bisa menjualnya kapan saja dan di mana saja dengan mudah.
  • Tidak Tergantung pada Suku Bunga: Berbeda dengan banyak investasi lainnya, harga emas tidak terlalu dipengaruhi oleh perubahan suku bunga, menjadikannya aset yang relatif stabil.

Kekurangan Investasi Emas

  • Fluktuasi Harga: Meskipun stabil dalam jangka panjang, harga emas bisa berfluktuasi dalam jangka pendek, yang berarti kamu bisa mengalami kerugian jika membeli pada harga tinggi dan menjual pada harga rendah.
  • Biaya Penyimpanan dan Asuransi: Jika kamu berinvestasi dalam bentuk emas fisik, kamu mungkin perlu mempertimbangkan biaya penyimpanan dan asuransi untuk melindungi aset kamu dari pencurian atau kerusakan.
  • Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif: Berbeda dengan saham atau obligasi, emas tidak memberikan pendapatan pasif seperti dividen atau bunga.

8. Trading Forex: Memanfaatkan Fluktuasi Mata Uang

Trading Forex, atau perdagangan mata uang asing, adalah jenis investasi yang melibatkan jual beli pasangan mata uang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai tukar. 

Pasar forex adalah salah satu pasar terbesar dan paling likuid di dunia, dengan transaksi yang berlangsung 24 jam sehari.

Kelebihan Trading Forex

  • Likuiditas Tinggi: Pasar forex sangat likuid, artinya kamu bisa membeli dan menjual mata uang kapan saja dengan cepat dan mudah.
  • Potensi Keuntungan Besar: Dengan leverage yang tersedia di banyak platform forex, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari perubahan nilai tukar yang relatif kecil.
  • Akses 24 Jam: Pasar forex buka 24 jam sehari, lima hari seminggu, memungkinkan kamu untuk bertransaksi kapan saja sesuai dengan jadwal kamu.

Kekurangan Trading Forex

  • Risiko Tinggi: Trading forex sangat berisiko karena pasar mata uang bisa sangat volatil dan dipengaruhi oleh banyak faktor global, seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi, dan peristiwa politik.
  • Memerlukan Pengetahuan dan Keterampilan: Trading forex tidak cocok untuk pemula karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang analisis teknikal, fundamental, dan dinamika pasar.
  • Potensi Kerugian Besar dengan Leverage: Meskipun leverage bisa meningkatkan keuntungan, leverage juga bisa memperbesar kerugian, yang berarti kamu bisa kehilangan lebih banyak dari modal yang kamu investasikan.

9. Investasi Properti Jangka Pendek: Flipping Properti untuk Keuntungan Cepat

Investasi properti biasanya dianggap sebagai investasi jangka panjang, tetapi dengan strategi yang tepat, properti juga bisa menjadi investasi jangka pendek yang menguntungkan. 

Salah satu strategi yang populer adalah flipping properti, yaitu membeli properti dengan harga rendah, merenovasinya, lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi dalam waktu singkat.

Kelebihan Flipping Properti

  • Potensi Keuntungan Besar: Jika dilakukan dengan benar, flipping properti bisa memberikan keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat.
  • Kendali Penuh atas Investasi: Dalam flipping properti, kamu memiliki kendali penuh atas proses renovasi dan penjualan, yang berarti kamu bisa memaksimalkan nilai properti sesuai dengan preferensi dan keahlian kamu.
  • Aset Nyata: Properti adalah aset nyata yang memiliki nilai intrinsik, sehingga lebih aman dibandingkan dengan investasi yang berbasis kertas atau digital.

Kekurangan Flipping Properti

  • Modal Besar: Flipping properti memerlukan modal yang besar, baik untuk pembelian properti maupun untuk renovasi. Ini membuatnya kurang cocok bagi mereka yang memiliki dana terbatas.
  • Risiko Pasar: Nilai properti bisa terpengaruh oleh kondisi pasar real estat, yang berarti kamu bisa mengalami kerugian jika pasar properti sedang lesu.
  • Waktu dan Usaha: Flipping properti membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit, mulai dari mencari properti yang tepat, mengelola renovasi, hingga menjual properti.

10. Sertifikat Deposito: Instrumen Investasi Jangka Pendek yang Fleksibel

Sertifikat deposito adalah produk perbankan yang mirip dengan deposito berjangka, tetapi dengan satu perbedaan utama: sertifikat deposito bisa diperdagangkan di pasar sekunder. 

Ini menjadikannya pilihan yang lebih fleksibel bagi mereka yang membutuhkan likuiditas lebih tinggi.

Kelebihan Sertifikat Deposito

  • Bunga Tetap: Seperti deposito berjangka, sertifikat deposito menawarkan bunga tetap yang berarti kamu akan menerima pengembalian yang stabil.
  • Fleksibilitas Jual di Pasar Sekunder: Jika kamu membutuhkan dana sebelum jatuh tempo, kamu bisa menjual sertifikat deposito di pasar sekunder, meskipun harga jualnya mungkin berbeda dari nilai nominal.
  • Dijamin oleh LPS: Sertifikat deposito juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga memberikan keamanan tambahan.

Kekurangan Sertifikat Deposito

  • Risiko Harga Pasar Sekunder: Jika kamu menjual sertifikat deposito sebelum jatuh tempo, harga jualnya bisa berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar saat itu.
  • Likuiditas Terbatas: Meskipun lebih likuid daripada deposito berjangka, likuiditas sertifikat deposito tetap lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti reksa dana atau saham.


Investasi jangka pendek menawarkan berbagai pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko kamu. 

Mulai dari instrumen yang sangat aman seperti deposito berjangka dan Surat Utang Negara, hingga opsi yang lebih berisiko seperti trading saham dan forex, ada banyak cara untuk mengembangkan dana kamu dalam waktu yang relatif singkat.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan tidak ada jaminan pengembalian yang pasti. 

Oleh karena itu, lakukan riset yang mendalam dan konsultasikan dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi. 

Dengan pendekatan yang hati-hati dan strategi yang tepat, kamu bisa mencapai tujuan keuanganmu tanpa harus menunggu terlalu lama.