Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Mindset yang Membuat Kita Terjebak Hutang dan Cara Mengubahnya

Banyak orang terjebak dengan hutang dan mereka berusaha untuk keluar namun sulit. Salah satu sumber serta akar masalahnya adalah karena mindset mereka tidak berubah.

Dalam artikel ini, saya ingin membahas tiga mindset yang jika kita miliki, maka kita hampir bisa dipastikan akan selalu terjebak dalam hutang.

Selama mindset itu tidak kita ubah, selama itu juga kita akan sulit untuk keluar dari jebakan hutang. Keluar dari satu hutang kemudian terjebak lagi pada hutang berikutnya.


3 Mindset Jebakan Hutang

Pertanyaannya, apa saja sih mindset yang membuat kita sulit keluar dari jebakan hutang dan bagaimana cara merubahnya? Berikut ulasan lengkapnya.

1. Kalau tidak Hutang, tidak Akan Kebeli

Kalau tidak Hutang, tidak Akan Kebeli
freepik.com

Salah satu mindset yang membuat kita sulit lepas dari jebakan hutang adalah ketika kita punya pikiran bahwa kalau tidak berhutang, kita tidak bisa beli.

Hari ini, hutang menjadi sebuah alternatif model pembelian yang sangat menggiurkan. Apapun bisa kita beli dengan hutang. 

Mau punya rumah ada KPR, mau punya mobil atau motor bisa kredit, mau beli apapun seperti smartphone, gadget, atau bentuk apapun ada fasilitas hutang yang menjadi alternatif untuk memenuhi semua keinginan dan pembelian kita.

Berbagai kemudahan yang tersaji lewat hutang membuat banyak orang berpikir bahwa kalau tidak berhutang, saya tidak akan pernah bisa membelinya.

Mindset inilah yang membuat banyak orang sangat sulit lepas dari jebakan hutang. 

Selesai satu hutang, mereka pun terpikir untuk membeli barang berikutnya karena mindsetnya belum berubah bahwa kalau tidak berhutang, saya tidak bakalan bisa beli. 

Maka mereka pun akan dengan sangat mudah membeli sesuatu dengan cara berhutang.

Selama mindset "Kalau tidak berhutang, tidak akan pernah bisa beli" masih ada dalam diri kita, maka kita akan terus keluar dari satu hutang ke hutang berikutnya.

Padahal, jika kita ingin benar-benar keluar dari siklus hutang ini, salah satu sumber akarnya harus kita ubah, yaitu mindset.

Ketika kita berpikir bahwa "Kalau tidak berhutang, saya tidak bakalan beli", kita bisa mengubahnya dengan cara berpikir "Kalau tidak tunai, saya tidak akan membeli".

Artinya, kita memilih untuk menabung. Mau beli motor? Ya, nabung dulu aja. Nabung hingga uangnya cukup baru kita membelinya.

Namun masalahnya banyak orang tidak sabar dan tergesa-gesa, mereka lebih memilih untuk membeli segera dengan cara berhutang dan kemudian mencicilnya.

Mereka tidak menyadari potensi masalah yang muncul setelah berhutang. Masalah finansial menjadi ancaman nyata setelah kita membeli sesuatu dengan cara berhutang.

Padahal kenyataannya, banyak orang yang bisa membeli apa yang mereka inginkan dengan cara tunai, tanpa berhutang. 

Mereka memilih untuk teliti dalam perencanaan keuangan, bersabar dalam prosesnya, dan memilih untuk hidup nyaman tanpa hutang.

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan kita. Apakah kita masih tetap mau percaya dengan mindset bahwa kalau tidak berhutang, saya tidak bakalan beli, atau mau mengubahnya dengan mindset "Kalau tidak tunai, saya tidak akan beli".

Pilihan ada di tangan kita, tapi percayalah mengubah mindset ini akan berdampak besar dalam hidup kita.

2. Hutang Itu Solusi

Hutang Itu Solusi
freepik.com

Saat ini model penawaran hutang entah itu pinjaman online atau paylater, disajikan seolah-olah hutang adalah solusi.

Ketika kita membutuhkan uang untuk biaya rumah sakit, banyak orang menawarkan pinjaman online sebagai solusinya.

Ketika butuh uang untuk pendidikan anak, iklan penawaran dari hutang juga disajikan sebagai solusi untuk semua kebutuhan dan masalah kita. Padahal, kita bisa mengubahnya dengan cara menabung sebagai solusi.

Ketika kita memilih mengubah mindset dari "Hutang adalah solusi" menjadi "Menabung adalah solusi," maka akan terjadi perubahan besar dalam cara kita mengelola uang.

Biasanya kita menghabiskan uang hari ini tanpa berpikir bahwa menabung itu solusi. Jika kita harus memiliki tabungan untuk kondisi darurat, maka kita akan lebih teliti dalam memperbaiki cara kita mengelola uang.

Selama kita masih percaya bahwa hutang adalah satu-satunya solusi, maka selama itu juga kita akan menganggap remeh ketika kita ingin mengambil hutang.

Kenyataannya, hutang itu bukan solusi. Hutang adalah serigala berbulu domba. Tampak seperti solusi, tapi justru sebaliknya.

Hutang menghadirkan masalah berkepanjangan yang berpotensi menghabiskan uang kita di masa mendatang. Hutang bisa membuat hidup kita lebih sulit dan kondisi kita semakin kacau.

Memang benar, dalam jangka pendek hutang tampak seperti solusi, tetapi dalam jangka panjang, hutang itu adalah racun yang siap menghancurkan hidup kita.

3. Menganggap Hutang Hal yang Wajar

Menganggap Hutang Hal yang Wajar
freepik.com

Mindset lain yang membuat banyak orang sulit keluar dari jebakan hutang adalah mereka menganggap hutang itu hal yang sangat wajar.

Orang-orang menganggap memiliki hutang dalam hidup adalah hal yang sangat biasa, bahkan sebagian berpikir bahwa hidup tanpa hutang itu seperti sayur tanpa garam rasanya tidak nyaman.

Ketika seseorang berpikir seperti ini, mereka akan terus-menerus bersahabat dengan hutang, berpindah dari satu hutang ke hutang lainnya.

Memang benar, dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang di sekitar kita yang memiliki hutang. Namun, bukan berarti kita harus mewajarkan proses hutang itu.

Meskipun hutang hampir menjadi budaya yang lazim di perkotaan, bahkan di pedesaan, bukan berarti kita menganggap hutang sebagai sesuatu yang baik atau wajar.

Kita bisa kok lepas dari hutang, asalkan kita membangun jarak yang kuat dengan hutang dan berkata, "Saya tidak mau berhutang. Saya memilih untuk hidup sederhana dan menikmati apa yang ada tanpa terjebak hutang."

Selama kita masih mewajarkan hutang, selama itu kita sulit untuk berpisah dengannya.

Jadi, ubah mindsetnya. Ubah mindset kita dari "Hutang adalah solusi" menjadi "Hutang adalah sumber masalah jangka panjang."

Ubah mindset kita dari "Kalau tidak berhutang, saya tidak bakal punya apa-apa" menjadi "Kalau tidak tunai, saya tidak akan membeli."

Ubah mindset kita dari "Hutang itu biasa, hutang itu wajar" menjadi "Hutang itu sesuatu yang harus kita hindari." 

Selama tiga mindset di atas masih tertanam dalam diri kita, maka kita akan terus kesulitan untuk lepas dari jebakan hutang.