Ubah Pola Pikir, Ubah Nasib: Rahasia Sukses Mengatur Uang dengan Growth Mindset
Siapa sih yang tidak ingin punya banyak uang? Semua orang pasti menginginkannya, tapi jalan hidup orang itu beda-beda.
Ada orang yang memang dari lahir sudah kaya, ada orang yang lahirnya tidak punya banyak uang tapi pada saat mereka dewasa sekarang jadi kaya raya punya banyak uang.
Tapi ada juga yang orang yang dari lahirnya kaya tapi kemudian kehilangan segalanya, kuncinya sebetulnya ada mindset.
Bagaimana cara kita berpikir ini memang sebetulnya bisa dikaitkan juga dengan bagaimana kita mengatur uang.
Fix Mindset dan Growth Mindset
 |
| freepik.com |
Orang dengan fix mindset
Orang yang mempunyai fix mindset akan berpikir bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ini memang sudah takdir.
Jadi mereka berpikir bahwa kalau seandainya ada orang yang jago di bidang tertentu itu karena memang sudah bakatnya dari lahir.
Kalau memang ada orang yang pintar, itu memang bakatnya orang tersebut dari lahir dan memang dia dilahirkan sebagai orang pintar.
Jadi menurut orang dengan fix mindset kemampuan seseorang itu memang sudah dari sananya dan tidak bisa dikembangkan atau tidak bisa diubah lagi.
Jadi menurut mereka begini, "Kalau seandainya ada orang yang tidak bakat musik, dia mau belajar main gitar bagaimanapun juga tidak akan pernah jago main gitar, contohnya seperti ini.
Orang dengan growth mindset
Orang mempunyai growth mindset mengerti bahwa segala sesuatu itu bisa dipelajari, segala sesuatu itu bisa dikembangkan jika kita ingin belajar.
Mereka percaya bahwa sukses itu lahir dari kerja keras. Jadi mereka tidak percaya dengan pemikiran "Udahlah, pasrah aja sama keadaan", tidak seperti itu, mereka punya keinginan untuk kerja keras.
Lantas Apa Kaitannya dengan Uang?
 |
| freepik.com |
Tentu saja ada! karena apa yang kita percaya itu yang akan mempengaruhi hasil akhirnya. Yuk kita bahas lebih dalam.
1. Mengenai bakat bengatur uang
Nah, orang yang memiliki fixed mindset akan berpikir seperti ini:
Gue emang gak bisa mengatur uang. Dari dulu orang-orang bilang begitu, nyokap gue bilang gitu, teman-teman gue bilang begitu, bahkan suami gue juga bilang begitu. Ya udahlah, memang gue nggak bisa mengatur uang.
Berbeda dengan orang yang memiliki growth mindset, dia akan berkata:
Emang banyak yang bilang gue gak bisa mengatur uang, tapi tahun ini gue mau belajar. Serius nih, ngatur uang. Pokoknya, gue mau cari buku tentang keuangan, gue mau dengerin YouTube dan podcast yang membahas tentang uang. Pokoknya gue pasti bisa tahun ini untuk berubah, bisa mengatur uang gue.
2. Mengenai membuat anggaran
Orang yang memiliki fixed mindset akan berpikir:
Aduh, ribet banget bikin anggaran. Dari dulu, gue memang gak suka hitung-hitungan. Nilai Matematika gue jelek. Waktu kuliah aja, nilai akuntansi gue jelek terus.
Sementara itu, orang yang memiliki growth mindset berpikir:
Emang sih, sekarang ini gue gak ngerti gimana cara bikin anggaran. Tapi gue mau belajar dari orang-orang yang sudah punya pengalaman bikin anggaran. Mungkin mereka bisa kasih tips-tipsnya. Bikin anggaran yang simpel dulu aja lah, yang penting mulai dulu.
3. Mengenai hutang
Orang yang memiliki fixed mindset berpikir:
Utang itu kan bagian dari hidup. Semua orang juga berutang. Zaman sekarang, kalau nggak berutang malah ribet.
Sementara orang yang memiliki growth mindset berpikir:
Kalau gue belajar untuk bisa disiplin mengatur uang, gue nggak perlu berutang. Kalau gue belajar untuk hidup sesuai kemampuan, gue nggak perlu berutang. Kalau gue belajar untuk menginginkan lebih sedikit dalam hidup ini, gue nggak perlu berutang.
4. Mengenai menjadi kaya
Orang yang memiliki fixed mindset berpikir:
Apa ada investasi yang bisa hanya butuh sebesar itu? Wah, mantap nih, jalan pintas menuju kekayaan. Hah, gue mah nggak terlalu ngerti soal investasi. Aduh, ribet ya belajar soal itu. Udahlah, gue mau ikut-ikutan aja.
Sementara orang yang memiliki growth mindset berpikir:
Mau jadi kaya itu harus kerja keras. Nggak bisa ikut-ikutan orang. Kalau gue mau investasi, gue harus belajar dulu. Investasi saham itu apa sih? Belajar dulu tentang reksadana. Belajar dulu apakah investasi emas menguntungkan atau tidak.
Jadi, orang yang memiliki growth mindset ini tidak mudah tertipu oleh investasi bodong. Sekarang, kalian sudah tahu perbedaan antara fixed mindset dan growth mindset.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana jika kita sudah terlanjur memiliki fixed mindset? Kita harus mencari tahu akar masalahnya.
Kenapa Kita Bisa Memiliki Fixed Mindset?
 |
| freepik.com |
Mungkin karena kita percaya pada apa yang orang lain katakan tentang kita, orang tua, saudara, teman, atau mungkin karena kita dikelilingi oleh orang-orang yang berpikir seperti itu. Orang-orang yang selalu mengeluh tentang hidup mereka, tapi tidak mau melakukan perubahan.
Setelah kita mengetahui akar masalahnya, kita harus melakukan sesuatu. Jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang berpikir seperti itu, mungkin kita harus mengubah lingkungan kita.
Jika selama ini kita hanya percaya pada apa yang dikatakan orang lain tentang diri kita, mungkin kita harus belajar untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa pola pikir kita bisa diubah, bukan fixed mindset, tapi growth mindset.
Pada saat kita mengubah pola pikir kita, hidup kita juga akan berubah. Mulailah berpikir seperti ini:
Saya tidak bisa mengubah masa lalu saya, tapi saya bisa mengubah masa depan saya. Mungkin sekarang ini saya hidup terlilit hutang, tapi saya akan mencari tahu bagaimana caranya agar saya bisa hidup bebas dari hutang. Mungkin sekarang ini saya tidak mengerti bagaimana cara menabung, tapi saya akan belajar. Mulai bulan depan, saya harus bisa mulai menabung.
Buatlah keputusan yang tepat hari ini. Ya, mulailah mengubah cara berpikir kita dari fixed mindset menjadi growth mindset.
Dengan keputusan yang tepat, dengan cara berpikir yang benar, pasti masa depan kita akan menjadi lebih baik.
Jadi, memiliki banyak uang bukan hanya sekedar mimpi, tapi juga pasti bisa menjadi kenyataan.
Satu hal yang harus diingat, jika nanti sudah memiliki banyak uang, belajarlah untuk berbagi dengan orang lain.
Karena hidup ini bukan hanya tentang diri kita sendiri, tapi juga tentang bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.