Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Sifat yang Bisa Membuat Uang Menjauh dari Kita

Ada beberapa sifat yang jika melekat pada seseorang bisa membuat ia dijauhi uang. Pada artikel kali ini kami ingin membahas lima sifat manusia yang punya potensi untuk tidak disukai oleh uang.


Apa yang terjadi jika seseorang tidak disukai uang?

Kemungkinan pertama, uang itu sangat sulit didapatkan. Kamu sudah berjuang ke sana kemari, menekuni pekerjaan, menyelesaikan pekerjaan dan melakukan tanggung jawabmu, tetapi tetap saja uang yang kamu dapatkan tidak seberapa. Singkatnya, uang itu sangat sulit datang pada kita.

Kemungkinan kedua, jika seseorang tidak disukai uang, mungkin ia sangat mudah mendapatkan uang berapa pun uang yang ia kejar, ia dapat. Namun, sayangnya uang itu segera pergi, tidak awet, dan tidak setia pada kita.

Baru dapat 100, maka 100 itu juga otomatis pergi. Bulan ini dapat uang 10 juta, maka bulan ini juga kita harus mengeluarkan 10 juta. Begitu seterusnya.

Kemungkinan ketiga yang terjadi jika uang tidak menyukai kita adalah uang itu sangat sulit didapatkan, namun, sekali kita mendapatkannya, uang itu juga perginya sangat cepat.


Sifat Orang yang Tidak di Sukai Uang

Lantas seperti apa sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang hingga membuat uang itu tidak suka pada mereka?

1. Sifat iri dan dengki

5 Sifat yang Bisa Membuat Uang Menjauh dari Kita
freepik.com

Sifat iri terjadi ketika kita merasa ingin mendapatkan atau memiliki hal yang sama dengan yang dimiliki oleh orang lain.

Jika teman baikmu membeli mobil baru, kamu juga ingin membeli mobil baru. Jika teman baikmu lagi nongkrong di kafe yang keren, kamu juga ingin nongkrong di sana. Singkatnya, apa pun yang dilakukan oleh orang lain, kita ingin melakukannya juga.

Sementara sifat dengki terjadi ketika kita merasa sakit hati atau kecewa jika orang lain mendapatkan sebuah pencapaian tertentu. 

Misalnya, jika ada tetangga ada yang bisa membeli mobil, kita pun menjadi sinis dan berkata negatif tentang tetangga kita itu.

Sifat iri dan dengki ini membuat kita tidak produktif. Sifat iri membuat kita ingin memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain, tetapi mungkin kita tidak tahu bagaimana caranya.

Akibatnya, kadang kita berutang, atau membeli sesuatu yang sebenarnya tidak penting. Ketika teman-teman kita membeli tas baru kita pun membelinya, tanpa pernah berpikir apakah kita benar-benar membutuhkannya atau tidak.

Singkat kata, sifat boros dan ceroboh adalah sifat turunan yang lahir dari sifat iri. Ketika seseorang ceroboh dalam mengelola uang dan boros dalam menggunakanya, maka uangnya pasti akan selalu habis.

Sementara sifat dengki membuat kita merasa tidak mampu. Ketika melihat orang lain memiliki rumah yang sangat bagus, kita merasa dengki dan menganggap orang itu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya.

Kita mencari hal negatif tentang orang lain. Pada titik ini, sebenarnya kita sedang mengatakan, "Saya ingin seperti kamu, tapi saya merasa tidak mampu."

Akhirnya, untuk menutupi ketidakmampuan itu ia menyebarkan berbagai gosip yang sebenarnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mencari kejelekan orang lain dan kemudian menunjukkan sifat kebencian kepada mereka adalah bentuk turunan dari sifat dengki itu.

Jika sifat ini melekat pada seseorang, maka mereka tidak pernah bisa berpikir produktif. Orang yang tidak produktif tidak akan pernah bisa mendapatkan uang lebih banyak.

Pada titik ini, sifat iri dan dengki punya potensi menghambat uang datang dan sekali uang datang, ia punya potensi untuk segera pergi.

Rasa iri membuat kita ceroboh, rasa iri membuat kita boros, dan rasa iri membuat kita tidak rasional dalam mengelola uang.

2. Meremehkan Uang Kecil

Meremehkan Uang Kecil
freepik.com

Meremehkan uang receh seperti uang 500, 200 rupiah, 1.000, atau 2.000 rupiah adalah hal yang sering terjadi. 

Ketika kita menerima kembalian 200 rupiah setelah belanja, kita meletakkannya begitu saja tanpa pernah mengelolanya dengan baik.

Ketika kita belanja di warung dan menerima kembalian dalam bentuk permen, kita diam saja, kita tidak memprotes, kita membiarkannya. Pada titik ini berarti kita sangat meremehkan uang kecil.

Kita lupa bahwa uang besar itu tersusun dari uang kecil. Jika kita terlalu meremehkan uang, apakah itu uang seribu, dua ribu, bahkan kadang kita meremehkan uang 5.000 rupiah. Pada titik ini, sifat inilah yang membuat kita mungkin punya potensi dijauhi oleh uang.

Orang-orang yang meremehkan uang artinya tidak teliti terhadap uang. Mereka abai terhadap uang, sehingga seharusnya uang kecil yang punya potensi untuk dikumpulkan, ditabung, dan kemudian menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Namun karena kita meremehkannya, kita pun menjadi abai.

Dalam bisnis juga sama. Ketika kita terlalu meremehkan uang kecil, kita mengabaikan selisih 100 atau 200 rupiah. Maka, pada titik ini kita akan abai dan tidak serius dalam mengelola bisnis.

Coba bayangkan jika kamu mendapat untung 100 rupiah, lalu meremehkannya dan berpikir, "Ah, ini untung kecil, saya tidak mau mengambil untung ini, saya ingin mencari keuntungan lain yang lebih besar."

Namun, bagi orang yang serius dalam mengelola uang, untung 100 rupiah itu tidak masalah asalkan jumlah transaksinya banyak. 

Misalnya, jika kamu mendapatkan untung 100 rupiah per transaksi, tetapi dalam sehari kamu punya 100.000 transaksi, maka berapa uang yang sudah kamu dapatkan?

Pada titik ini jangan pernah meremehkan uang, sekecil apa pun uang itu tetap uang, hargailah dan kelola dengan baik.

Baca juga: 5 Fakta Unik Tentang Uang yang Jarang Disadari Seseorang

3. Serakah

Serakah
freepik.com

Sifat serakah adalah salah satu sifat yang berpotensi membuat seseorang tidak disukai oleh uang.

Orang-orang yang memiliki sifat ini biasanya tidak pernah merasa cukup, mereka selalu berusaha untuk mengumpulkan uang dan terus mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Memang benar bahwa orang yang serakah memiliki potensi untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, karena sifat serakah membuat mereka rela melakukan apa saja, bahkan menghalalkan segala cara. 

Namun, mereka sering lupa bahwa serakah tidak selalu sejalan dengan kemampuan untuk melindungi uang yang sudah mereka peroleh.

Ketika uang sudah terkumpul dalam jumlah besar, selalu saja ada hal-hal yang menyebabkan uang itu harus keluar. 

Entah karena mobil mereka mengalami kecelakaan, entah karena diberi ujian berupa penyakit, atau bahkan karena uangnya dicuri oleh orang lain.

Intinya, orang yang serakah mungkin mudah mengumpulkan uang, tetapi mereka kesulitan mengendalikan uang tersebut. Uang cenderung mengalir keluar lebih cepat daripada yang mereka perkirakan.

Bukan karena mereka boros, tetapi karena mereka tidak disukai oleh uang, sehingga uang itu selalu menemukan cara untuk meninggalkan mereka.

Berbeda dengan orang-orang yang boros, di mana uang biasanya menghilang karena perilaku mereka sendiri karena mereka membeli apa saja yang mereka inginkan. Hal ini mirip dengan orang-orang yang iri.

Sementara itu, uang meninggalkan orang yang serakah bukan karena mereka menginginkannya pergi, tetapi selalu ada alasan untuk uang itu menghilang. 

Entah karena mereka ditipu, entah karena uang mereka dipinjam oleh teman tetapi tidak pernah dikembalikan, atau mungkin karena mobil mereka mengalami kecelakaan. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan uang itu keluar dan apa pun alasannya, uang tersebut akhirnya pergi.

4. Rasa Takut yang Berlebihan

Rasa Takut yang Berlebihan
freepik.com

Orang-orang yang selalu penakut adalah mereka yang tidak bisa melakukan sesuatu lebih dari yang seharusnya. 

Ingin membangun bisnis tapi takut gagal, ingin berinvestasi tapi takut ditipu, mau melakukan apa pun selalu ada rasa takut.

Akhirnya, rasa takut ini menjadi penjara bagi mereka. Karena rasa takut yang berlebihan inilah, seolah-olah ada penghalang yang membuat uang tidak bisa datang kepada mereka.

Mereka mungkin punya ide yang keren, tapi takut untuk menyampaikannya, sehingga ide itu tidak bisa dieksekusi. 

Mereka mungkin memiliki keterampilan yang luar biasa, tetapi karena rasa takut yang sangat besar, keterampilan itu tidak berarti apa-apa. 

Ketakutan yang berlebihan membuat banyak orang sama halnya tidak bisa menerima kedatangan uang.

5. Rasa Minder

Rasa Minder
freepik.com

Sehebat apa pun kamu, jika kamu terjebak dengan rasa rendah diri, merasa minder, merasa tidak pantas, maka keterampilan terbaikmu tidak akan berguna.

Satu hal yang harus kita pahami adalah bahwa tidak ada satu orang kaya pun yang terjebak pada rasa minder. Mereka rendah hati, iya, tetapi tidak rendah diri.

Mereka adalah orang-orang yang percaya diri. Dengan kepercayaan diri itulah mereka punya potensi untuk membangun kekuatan diri, membangun bisnis, dan mewujudkan ide mereka, sehingga uang selalu punya potensi untuk datang.

Rasa minder dan rasa takut adalah dua penjara yang memiliki peran yang sama, yaitu menghalangi datangnya uang.

Baca juga: Ingin Kaya? Miliki 4 Sifat Ini Agar Uang Datang dengan Sendiri

Pada akhirnya, mari kita berubah dan semoga kita dapat melepaskan diri dari lima sifat yang berpotensi untuk tidak disukai oleh uang.

Kita harus menjauhi sifat iri dan dengki, kita harus berhati-hati agar tidak meremehkan uang dan kita harus fokus agar memiliki rasa percaya diri yang lebih kuat sehingga tidak terjebak dalam rasa minder.

Kita harus memiliki keberanian agar tidak terjebak dalam ketakutan, dan terakhir kita harus memiliki rasa cukup agar tidak dikuasai oleh rasa serakah.